This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Agustus 2013

Fakta Tentang Stella Cornelia

Fakta Tentang Stella Cornelia : 


  1. Lahir 3 November 1994
  2. Orang Semarang
  3. Dia Milanisti dan pemain kesukaannya Zlatan Ibrahimovic
  4. Suka warna Pink dan Black
  5. Oshimennya di AKB48 Adalah Haruka Nakagawa dan Takahashi Minami
  6. Suka Fashion Clasic (Vintage) 
  7. Hobinya Membaca dan Menyanyi
  8. Suka Lagu Beginner
  9. Kalau Di Set List B3 dia suka Boku No Sakura
  10. Sebelum masuk di JKT48 dulunya cici adalah Model
  11. Suka film bergenre romance, drama
  12. Paling suka makanan yang berbau Jawa
  13. Dapat masak sedikit-sedikit
  14. Makanan kesukaan ny ayam goreng homenade
  15. jago banget suffle dance
  16. Ci stella merasa aneh kenapa ia bisa di panggil cici padahal ia keturunan tionghoa
  17. Pas Ci stella final audisi dapat nomor 48
  18. Ci stella paling cerewet
  19. Suka banget film barat Stella juga pecinta pakaian jadul, gaya Ci Stella tuh simple
  20. kalo maen game, stella paling maen the sims
  21. Olahraga yg d'sukain cici itu basket,badminton,futsal.
  22. Novel kesukaan cici itu yg ceritanya romantis.
  23. dalam sebuah acara lelang kacamata ci stella terjual dengan harga 1 juta .

Fakta Tentang Sonya Pandarmawan

Fakta Tentang Sonya Pandarmawan : 


  1. Lahir 18 Mei 1996
  2. Tinggi 156 cm
  3. Golongan darah A
  4. nama panggilan : sonya, panda
  5. Sonya pernah main di status update yg tayang di globaltv dulu
  6. Sonya juga pernah main d Sitkom Keluarga Minus d Trans TV
  7. Pernah menjadi bintang iklan pembersih muka
  8. Penyuka boneka panda
  9. Doyan makan seperti sohibnya, Jeje
  10. Pernah d tantangin lomba makan sama Dhike
  11. Sonya bisa berbahasa Mandarin
  12. Sonya ternyata juga member yang sedikit pendiam, sama seperti Ve
  13. Ayahnya asli Taiwan, makanya sonya fasih bahasa cina.

Fakta Tentang Sonia Natalia

Fakta Tentang Sonia Natalia : 



  1. Lahir 17 Desember 1997
  2. Dipanggil Wawa setelah tampil di Bukan 4 Mata
  3. Suka doraemon
  4. Wawa juga penggemar Barcelona
  5. Penakut tapi suka nonton Bukan Dunia Lain
  6. Suka di troll sendiri ama cici nya sendiri (cek wae di twitt Stella ngtroll ade e mulu) -w-"
  7. Orang Semarang seperti cici nya
  8. Suka ayam goreng sepeti cicinya
  9. sonia bisa bahasa cina

Fakta Tentang Shania Junianatha

Fakta Tentang Shania Junianatha : 



  1. Lahir 27 Juni 1998
  2. Makanan Favoritenya adalah bakso
  3. Sekarang tinggi badannya 166 +/-
  4. Takut sama Barongsai
  5. Lagu favorite Shania di AKB48 itu lagu "Sakura no kini narou" 
  6. Shania itu asli wong Jowo, lebih tepatnya lahir di kota Solo / Surakarta
  7. Shania dari kecil sudah Syuting di FTV,Sinetron n iklan
  8. Shania Matanya punya Minus(-) 2.5 
  9. Shania suka komik Haii Miiko, tokoh favoritnya di komik itu si "Eguchi Tappei"
  10. Shania katanya sering trauma klo ada orng yg ngomongin soal gempa
  11. kalo gak di JKT48, Oshinya Shania itu Ve
  12. Shania waktu kecil pernah menjadi Presenter di salah satu acara di Space Toon
  13. Oshi di SKE Kuumin-san sedangkan di AKB Tomoomi-chan
  14. Shania suka sekali nge-upload videonya ke akun G+
  15. Dua Oshi Shania di 48 Family (Kuumin+Tomoomi) sama sama menyatakan graduate dari group

Fakta Tentang Sendy Ariani

Fakta Tentang Sendy Ariani : 


  1. Lahir 12 Agustus 1993
  2. Tinggi badan 157 cm
  3. Golongan darah A
  4. Sendy dulu pernah jadi penyanyi dangdut.
  5. Sendy takut sama ondel-ondel
  6. Mario Bross addicted
  7. member yang sering banget aktif di twitter dan bales mention, tapi karena sekarang ada rule baru, sekarang udah tak pernah bales mention -_- , tapi tetap aktif update status ~
  8. pernah dibehel/kawat gigi waktu SMA
  9. Matanya minus 1.00
  10. suka makanan pedas dan nasi bebek madura
  11. Berat badannya pernah mencapai 50 kg
  12. Sendy suka bola juga tapi gak terlalu dan klub favoritnya Barcelona
  13. Bulan Ramadhan suka buka sma Es Buah,Teh Manis Hangat ,Asinan, Rujak
  14. Gak suka Kolak
  15. ga suka sama fans yang pakek topeng
  16. pernah ngajar ngaji
  17. pernah jadi juara lomba ngaji
  18. sebelum masuk JKT48 sendy udah jadi penyanyi solo, jadi sendy adalah salah satu personel yang paling gape untuk urusan tarik suara

Fakta Tentang Rica Leyona

Fakta Tentang Rica Leyona : 


  1. Rica adalah lulusan D3
  2. Satu-satunya member yang pernah kerja di kantor,tapi beberapa bulan lalu udah resign karena tak bisa membagi waktu dengan jadwal di JKT48
  3. Lahir di Bogor tanggal 19 Agustus 1991
  4. Member tertua di JKT48
  5. Hobby nya renang, suka makanan kornet goreng kering
  6. Pintar meracik kopi dan berbagai macam jenis kopi (punya sertifikat Coffee Master)
  7. Suka kartun SpongeBob
  8. Punya 2 kucing : Mucul & Mocul
  9. Punya 2 adik cewek (1 bru lulus SD & 1 bru lulus SMA)
  10. Rica ternyata Kidal
  11. Kakinya pernah masuk ke jari-jari sepeda

Fakta Tentang Rezky Wiranti Dhike

Fakta Tentang Rezky Wiranti Dhike : 


  1. Lahir 22 November 1995
  2. tinggi 155 cm
  3. Golongan darah Dhike B
  4. Dhike suka boneka Stitch dan Dhike pernah bilang dia suka sama boneka Stitch 
  5. Anak ke-2 dari 2 bersaudara
  6. Dhike adalah orang Palembang "Wong Kito"
  7. Dhike pendukung Manchester United
  8. Doyan ngemil
  9. Menggemari game Dynasty Warriors, The Sims dan Harvest Moon dan Game perang
  10. Di juluki tsundere oleh fans dan terkadang oleh member lain
  11. Ikey pernah gak aktif di social media selama 1 bulan
  12. Dhike pernah dikasih hadiah oleh Fans berupa Panci yang bergambar Stitch
  13. Hobinya Bernyanyi, Menari, Main games, Wisata kuliner, Jalan-jalan
  14. Suka olahraga badminton
  15. Warna favorit dhike itu coklat dan biru
  16. Salam penghantar : ''Haaaaiii terang seperti matahari, lembut seperti embun pagi hari
  17. Hewan favorit Dike : Sapi dan Babi
  18. Boneka favorit dhike itu Stitch, Doraemon, Hello Kitty, Gaara
  19. Nomor favorite dhike 2
  20. Olahraga favorite Badminton
  21. Favorite makanan dhike Chocolate Banana, Seafood, Fried Chicken, Cireng [Fried Starch] Cheese Flavor, Nasi Padang
  22. Favorite AKB48 Idol : Mariko Shinoda, Minami Takahashi, Sae Miyazawa
  23. Favorite AKB48 Song : Kaze wa Fuiteiru, Sakura no Ki ni Narou, Beginner
  24. Audition Song: Symphony Hitam [dipopulerkan oleh Sherina]
  25. Motto: "lebih baik menjadi diri sendiri"
  26. Sering di panggil Tsundere [Gadis itu terlihat dingin dan jarang tersenyum, namun memiliki sikap yang ramah dan menyenangkan]
  27. Pernah sekelas dengan Frieska. (sumber:i G+ Frieska)

Fakta Rena Nozawa

Fakta Tentang Rena Nozawa : 



  1. Lahir 6 Mei 1998
  2. Golongan darah B
  3. panggilan : rena chan
  4. Rena orang jepang asli, karena dia lahir di Nagoya
  5. Fasih berbahasa inggris (meskipun agak aneh didengar), jepang dan perancis
  6. Rena-Chan hobi membaca.
  7. Rena suka warna pink sama baby blue
  8. makanan favorite nya nasi goreng dan bakso
  9. Penyuka Teddy Bear dan rirakuma
  10. Tingginya 166 cm sehinga menjadi member paling tinggi
  11. Rena pendukung Liverpool atau seorang Liverpudlian
  12. Bercita-cita menjadi penulis
  13. Walau orang Jepang, karena dia di JKT48,namanya tetap ditulis pake Katakana
  14. dalam member profilenya di youtube ia menggunakan bahasa inggris dan bahasa indonesia
  15. Dari member yang lain, Rena paling dekat dengan Ayana, soalnya sama-sama orang jepang, jadi klo ngobrol nyambung... :P
  16. Ternyata Rena termasuk orang yang bawel klo sudah keasikan ngobrol... xD
  17. Paham bahasa indonesia tapi agak susah kalau disuruh mengucapkan
  18. Rena Chan memiliki wajah yang Photogenic
  19. Memiliki unicorn khayalan dikamarnya

Fakta Tentang Nabilah Ratna Ayu Azalia :

Fakta Tentang Nabilah Ratna Ayu Azalia :


  1. Nama Lengkapnya Nabilah Ratna Ayu Azalia, yang artinya Perempuan yang cerdas, Seperti Permata Dan Cantik Seperti Bunga
  2. Lahir 11 November1999
  3. Golongan Darah B
  4. Dia anggota termuda. Dia diterima jadi member JKT48 pada waktu kelas 6 SD, karena ia berbakat, dan mempunyai tinggi yang minimal,sehingga dia diterima masuk JKT48
  5. Nabilah hobby nya menyanyi, dance, basket, dan renang. 
  6. Suka sama Doraemon !! mirip kayak kak Sonia ~
  7. Di sekolah suka sama pelajaran IPA, Art, Agama dan Bahasa Inggris
  8. Nabilah anak ke-2 dari 3 bersaudara, semua saudaranya laki-laki
  9. Nabilah, di TV Jepang jadi sorotan loh 
  10. hobby nya baca buku-buku manajemen dan bisnis biar jadi pengusaha sukses,, (Aminn,,mudahan tercapai ya)
  11. Ingin jadi pengusaha Franchise Karaoke sukses kayak Inul Daratista dan Rossa. Supaya fansnya bisa nyanyi disitu
  12. Paling suka makan pedas dan asam, bahkan gak bisa makan kalo makanannya gak pedas dan asam
  13. Lagu kesukaan Nabilah adalah Kiroro - Mira e (OST : FF IV) , Simple plan- I can wait forever dan lain-lain , LMFAO-party rock athem , Bring Me The Horizon(BMTH) - Medusa Dan lain-lain.
  14. Nabilah said “Nabilaholic sangat berarti bagi aku sekalin keluargaku. Dan aku minta tolong ya maklumin klalau aku gak bisa balas mention karena aku sibuk
  15. Pesan Nabilah : Cuma satu yang aku pengen, jangan pernah kalian berfikir negative tentang aku, berpikirlah positive tentang aku yaa..!
  16. Harapan Nabilah : Semoga Nabilaholic makin sukses & kreatif dalam mensupport aku. Semoga Nabilaholic bisa dukung aku sampai kapanpun
  17. Tanggapan Nabilah terhadap haters : Aku gak terlalu sedih sih untuk yang gak suka atau apa lah sama aku. Yang penting aku tetap senyum untuk mereka
  18. Tanggapan Nabilah terhadap fans yg mengganggu privacy nya : Ngertiin Mereka tapi aku Berusaha untuk beri pengertian pada mereka dengan hati-hati supaya gak nyinggung perasaan mereka
  19. Jikoshokai (salam perkenalan) Nabilah : “Hay.., Namaku Nabilah, aku si cerewet, Let’s have fun together
  20. Nabilah itu cadel
  21. Nabilah suka baca Manga "Fairy Tail dan Doraemon" dan suka semua chart di anime Fairy Tail
  22. Japanese food favorit Nabilah : Sushi dan Tempura
  23. Minuman favoritnya itu semua minuman yang menyehatkan
  24. Binatang favorit Nabilah itu kucing, kelinci & hamster (tapi sayang udah meninggal)
  25. Warna favoritnya Pink, Merah & Coklat
  26. Nabilah suka makan pedas katanya mulai suka pedas pas kelas 2 gara-gara ngeliatin temennya makan cabe, terus dia mau banget bisa makan pedas
  27. Waktu di Jepang Nabilah milih makan Udon pedas, soalnya katanya mirip & ngingetin masakan mamanya di rumah
  28. Tempat liburan favorit Nabilah itu pantai terutama Pantai Anyer
  29. Nabilah dari kecil suka banget hiphop dance dan breakdance, tapi katanya gak pernah kesampaian RnB, Nabilah suka genre musik Rock setengah Metal, band rock favoritnya Truth dan Pathetic
  30. Pelajaran favorit Nabilah itu IPA, Matematika dan Bahsa Inggris. Pelajaran yg gak disukai gak ada katanya “semuanya suka asal kita belajar dan belajar”
  31. Nabilah di waktu luang seperti prempuan lainnya dia suka shopping, hangout dan jalan-jalan
  32. Nabilah punya keinginan bikin buku yg memotivasi orang karena dia senang kalau ada orang yang curhat sama dia, dan dia suka memberi nasihat
  33. Nabilah paling sering curhat ke mama nya
  34. Nabilah suka ngemil Chiki dan Coklat, katanya abis makan yang asin-asin dia pasti mau makan yang manis-manis
  35. Makanan yg nggak disukain Nabilah itu Babat, Sate Kambing, pokoknya yg kenyal-kenyal dan Permen Pedas atau Menthol gitu
  36. Lagu yg wajib didengerin Nabilah tiap hari itu lagu yg bisa bikin dia joged atau ngedance, contohnya Rihanna, LMFAO, Black Eyed Peas
  37. Waktu kecil Nabilah sering main-main acting sendiri ceritanya jadi penjual atau acting nangis tapi katanya kalau di depan kamera & orang banyak dia malu
  38. Nabilah lebih seneng sharing sama orang dewasa dan lebih tua dari dia tapi sharing hal-hal yang positive
  39. Nabilah deket sama semua member JKT48
  40. Tokoh favorit Nabilah : Lady Day
  41. Artis Jepang favoritnya : AKB48, Kiroro
  42. Waktu kecil Nabilah cita-citanya mau jadi dokter, terus berubah mau jadi model, presenter, dancer, pokoknya mau Go Internasional
  43. Nabilah bukan type perempuan yang suka nangis. Hanya satu yang bikin dia nangis yaitu dikecewakan dan orang itu tidak mengerti perasaan dia
  44. Oshi dan MD Nabilah di AKB48 : Tomochin, Takamina, Achan, Mariko Shinoda, Otsuko Maeda, Yuki Kashiwagi
  45. Nabilah pernah ikut lomba modeling, mewarnai dan lomba dance
  46. Alat musik favorit Nabilah itu gitar dan drum
  47. lagu favorit Nabilah dari AKB48 itu River dan Beginner
  48. Fashion style Nabilah itu feminim dan sedikit tomboy
  49. Nabilah kalo pergi selalu sama mamanya. kalaupun gak sama mamanya paling sama saudaranya
  50. Nabila suka berenang katanya “enak aja pikiran jadi fresh”
  51. Gak terlalu suka baca novel
  52. Nabilah suka baca buku pantun-pantun lucu
  53. Majalah Favoritnya itu Majalah Fashion
  54. Nabilah lebih suka disebut anak kecil tapi orangnya dewasa
  55. Nabilah bukan org Padang tapi ada keturunan Padang
  56. Makanan Padang kesukaannya itu Sate Padang
  57. Paling suka main game balap mobil
  58. Nabilah paling gak suka sama orang yang gak bisa ngertiin perasaan kita, egois dan gak punya attitude
  59. Artis Amerika favoritnya itu Elvis Presley
  60. Artis Indonesia favoritnya Agnes Monica
  61. Film Favoritnya Telenovela Dulce Maria Carita de Angel
  62. Ice cream favoritnya rasa coklat sama vanilla
  63. Nabilah suka banget bunga Mawar
  64. Nabilah belum pernah main film, katanya dulu gak suka main film karena harus baca naskah dulu sedangkan dia maunya improve sendiri
  65. Nabilah lebih suka belajar sama temen-temen katanya lebih enjoy, bisa tuker pikiran bareng
  66. Nabilah memajang poster semua member AKB48 di dinding kamarnya
  67. Gadget yang selalu dibawanya HP dan Laptop
  68. Nabilah mulai menyukai makanan Jepang semenjak umur 1-2 tahun
  69. Di Backstage biasanya Nabilah ngobrol-ngobrol terus berdoa bareng sama temen-temen JKT48
  70. Nabilah suka banget semua Aksesoris
  71. Nasehat orang tua Nabilah pas masuk JKT48 : Kalau susah selalu inget untuk tetap semangat jangan gampang menyerah, jangan lupa eslalu berpikir positive thinking
  72. Nabilah itu alergi sama debu di meja, bukan debu di jalan, alergi panas kalau udah keringetan bisa gatel, dan 1 lagi alergi dingin, bisa bikin dia bersin – bersin
  73. Nabilah biasanya bangun pagi jam 5.30 ,, kecuali kalau capek banget bangun jam 6.00 dan kalau ada event bangun jam 3-4 Subuh
  74. Nabilah suka banget keju, susu dan coklat,, keju dia paling suka keju Kraft Single
  75. Nabilah bilang kalau punya uang banyak mau bantu keluarga dan mau ajak semua keluarganya keliling dunia, dan sisanya ditabung untuk masa depannya dan kakak serta adiknya
  76. Ulang tahun Nabilah yangg paling spesial itu waktu ultah ke 9 dan 12 tahun
  77. Umur kakaknya Nabilah jalan 18 tahun dan umur adiknya 7 tahun
  78. Paling suka materi pelajaran IPA tentang Isolator, Konduktor Panas dan Tentang Planet-Planet
  79. Nabilah bercita-cita kuliah di Universitas Indonesia ngambil S1 dan untuk S2 nya di luar negeri
  80. Nabilah paling gak suka hewan ular, cicak, kecoa, dan kadal
  81. Nabilah bercita-cita kuliah kedokteran gigi atau kedokteran anak sama kecantikan, tapi dia juga bilang entah karena dia mau juga jadi Akeolog atau Psikolog
  82. Genre Movie favoritnya Drama dan Horror
  83. Nabilah bisa masak nasi goreng, bakwan, ayam goreng
  84. Nabilah pengen dateng ke restoran yang dibawahnya Menara Eiffel
  85. Nabilah orangnya humoris seneng banget buat orang tertawa n suka suasana happy
  86. Benda kesayangannya itu boneka, tas, baju, sepatu yg bergambar Leopart Macan
  87. Kalo kemana-mana suka bawa baju dan sepatu koleksinya
  88. Nabilah suka nonton OVJ (Opera Van Java) karena dia suka ngelawak dan buat orang tertawa
  89. Arti dari Namanya : Nabliah = Wanita Yang Mulia | Ratna = Sebuah Bunga | Ayu : Cantik | Azalia = Nama Sebuah Bunga
  90. Dulu waktu aku masih 2 tahun aku punya boneka tedy bear, aku kasih namanya Dede Ani, bonekanya udah lama banget aku gak bisa jauh dari boneka itu. waktu itu pernah ketinggalan di rumah kakek aku terus langsung dianterin lagi tapi waktu aku di bandara bonekanya hilang. Aku nangis kuatr banget sampai sekarang aku gak bisa lupain boneka itu.
  91. Suka semua klub sepak bola
  92. Saat makan di restoran Jepang, Nabilah tidak sengaja memasukkan nasi ke dalam teh karena dikiranya itu sup
  93. Dulu Nabilah suka main Harvest Moon PS1 (PlayStation1)
  94. Nabilah udah bisa Naik Motor sejak kelas 4 SD
  95. Nabilah seneng banget foto foto ditaman depan rumahnya.
  96. Nabilah kalo sekolah selalu/sering dianter jemput abangnya :D ( kka yang baik )
  97. Nabilah sering didatengin sama temen temen memberJKT48 setiap malam jam 7 dirmahnya.
  98. Nabilah artis tapi tetangganya ga ada yang kenalin

FAkta Melody Nurramadani Laksni

Fakta Tentang Melody Nurramdhani Laksani : 


  1. Melody lahir di Bandung, 24 Maret 1992
  2. Panggilannya dirumah adalah Imel
  3. Golongan darah O dan bintang Zodiak nya Aries
  4. Melody dan Frieska adalah saudara kandung selain Stella dan Sonia
  5. kartun favoritnya adalah Princess Belle, Popeye, dan Power Puff Girls terutama yang Blossom
  6. Makanan favoritnya adalah Sate Padang dan Bebek Goreng
  7. Berposisi sebagai Center
  8. Melody dan Kinal adalah pendukung Manchester United alias Manchunian Angel dan pemain favoritnya adalah "Wayne Rooney"
  9. Dari 3 saudaranya, hanya Melody yang mendukung Manchester United
  10. Selain itu, Melody adalah pendukung Inggris dan Jerman dan pemain kesukaannya adalah Rooney dan Ozil
  11. Ternyata seorang Melody bercita-cita menjadi menteri. Sungguh cita-cita yang mulia.
  12. Jika dicermati, di akun twitter Melody username nya berawalan huruf kapital berbeda dengan member yang lain
  13. Sebelum menjadi member JKT48, Melody memiliki banyak akun di JejaringSsosial salah satunya Formspring (http://www.formspring.me/)
  14. Melody, Frieska, dan ibunya ulang tahun dibulan yang sama yaitu bulan Maret
  15. Melody paling suka berendam di air panas
  16. Ukuran sepatunya 37-38
  17. Member JKT48 pertama yang berpartisipasi dalam PV AKB48-New Ship
  18. Di salah satu forum diskusi di Jepang, foto Melody dijadikan Avatar di salah satu user
  19. Ketika final audisi memakai nomor 29
  20. Melody pernah ngetweet kalau hobinya kepentok mic :lol
  21. Diam-diam temen nya Bisma SM*SH
  22. Melody suka musik Reggae
  23. Melody suka menanam pohon, maka dari itu ia kuliah ambil jurusan pertanian
  24. Makanan Melody saat di bulan ramadhan adalah Kerupuk Banjur dengan Sambal Oncom buatan mamahnya
  25. Menurut oshi Melody, Bob Marley adalah musisi yang dinilai paling baik.
  26. Jika ditanyakan ingin menjadi karakter fiksi apa, oshi ingin menjadi Princess Belle.
  27. Walaupun oshi Melody menjadi Center Dance JKT48, tapi ia enggan menyebut dirinya sebagai Leader JKT48.
  28. Sering dibilang paling Dewasa diantara member yang lain

Fakta Jessica Veranda

Fakta Tentang Jessica Veranda :
Fakta Tentang Jessica Veranda
  1. Lahir 19 Agustus 1993
  2. Ve merupakan anak kedua dari 3 bersaudara
  3. Ve sempat membintangi Film layar lebar berjudul "Rumah Tanpa Jendela" pada 2011.
  4. Di film "Rumah Tanpa Jendela", kebanyakan scene, Ve suka memperbaiki rambutnya. Haha
  5. Nama panggung Ve saat jadi bintang film adalah "Jesica Lontoh"
  6. Di film tersebut Ve berperan sebagai Ade.
  7. Ve bilang suka/tidak suka masak, Ve lebih suka bikin Pastry, jadi seperti kue, coklat, cupcakes ,dan lain-lain. Pokoknya yang manis2
  8. Dulu Ve pendukungnya Arsenal sekarang menjadi Pendukung Barcelona
  9. Ve menyukai warna biru dan putih
  10. Sebelum menjadi member JKT48 , Ve sempat menjadi model , Bintang Video Klip , Bintang Iklan bahkan MC (Master of Ceremonies)
  11. Ternyata Ve merupakan keturunan Portugis loh ! . Darah portugis Ve berasal dari ibu dari nenek nya
  12. Nama China Ve adalah Yaw Wen
  13. Salah satu hobi unik Ve adalah memandang langit , katanya sih , "So Peaceful atau "Sungguh Mendamaikan Hati"
  14. Ve punya koleksi novel christine agatha itu banyak, bahkan katanya saking banyaknya novelnya itu ada yang gak kebaca
  15. Ve pernah kehilangan Handphone nya yang baru 3 hari saat Study Tour waktu SMP, dan pas HP nya hilang itu dia Panik banget
  16. Ve orangnya pemalu dan pendiam
  17. Oshi Ve di AKB48 adalah Haruna Kojima
  18. Ve menyukai kartun Despicable Me
  19. Ibu Ve ngidam bubur manado ketika sedang mengandung-nya
  20. Ve mempunya boneka bernama pochii, boneka itu sudah bersama Ve sejak Ve lahir
  21. Ve dulu punya anjing, namanya juno dan bruno. Tapi sekarang anjingnya Ve udah gak dirumah Ve lagi karena udah besar, jadi anjingnya Ve dipindahin ke rumah kakeknya Ve
  22. Ve suka Marcell Chandrawinata, katanya dia tinggi dan ganteng. Dan katanya 3 tahun lagi Marcell mau ngelamar Ve
  23. Punya julukan "Gebetan Nasional"
  24. Bahasa Jepang yang paling dihafal adalah "Onakasuita" (Aku Lapar)

Fakta Jessica Vania

Fakta Tentang Jessica Vania :
1.Lahir 22 Januari 1996
    2."Menurut pengamatan" Jeje itu mirip lho sama Tasya Kamila.
    3.Jeje mengaku bahwa mukanya mirip angry birds.
    4.Anak bungsu punya 2 kakak cowok, makanya rada-rada tomboy gitu , sering main basket di sekolahnya dan sering nonton Sepak Bola
    5.pendukung Barca (Barcelona) dan Spanyol
    6.Matanya minus 1,75
    7.Hobinya tidur dan makan
    8.Jago main alat musik, seperti Gitar dan Piano
    9.Punya hewan peliharaan anjing dan ular (Cornsnake & Ball Python)
    10.Biasa dipanggil "Cipaw"
    11.Orangnya Humoris
    12.Warna kesukaan abu-abu dan hitam
    13.Artis Luar kesukaan Jeje-Depapepe & Maroon 5
    14.Buah kesukaan Apel,Salak,& Mangga
    15.pertama kali belajar Gitar waktu kelas 4 Sd n Belajar Keyboard kelas 5 Sd
    16.paling suka ama wangi2an bunga
    17.kalau dia lgi marah omongannya pedas2 bangeet suka banting barang apa pun yg ada didekatnya
    18.makanan yg rasanya ada pedas manisnya
    19.paling suka kalau nonton sejenis Lawak2an

Sabtu, 24 Agustus 2013

[FANFICT] Bidadari Tak Bersayap

Bidadari Tak Bersayap Inspirated by @achanJKT48/Ayana Shahab

3 minggu berlalu setelah libur kenaikan kelas, dan akhirnya aku pun duduk di bangku kelas XI IPA3, sekarang aku pun mendapatkan kelas baru, akan tetapi aku belum mendapatkan teman semeja, setelah kepindahan teman semejaku yg bernama Nabilah aku jadi duduk sendirian. Karena bosan di kelas terus aku pun keluar kelas dan duduk di bangku tepat di depan kelasku, aku pun mulai melihat-lihat di skeliling sekolah terlihat seorang cewek berwajah lugu dengan rambut kucir sebelah kanan menggendong tas bergambar stitch berjalan di dekat kantor guru.

                                                            ***
Singkat cerita bel pun berbunyi “Teng teng teng”. Tanda kelas sudah mulai, aku pun masuk ke dalam kelas, seorang guru pun menyusul masuk ke kelasku dan menyapa para murid. “Selamat pagi anak-anak”, “Pagi Bu…” kata para murid dengan serantak, tak berapa lama kemudian, seorang cewek berwajah lugu dengan menggendong tas bergambar Stitch itu pun masuk ke kelasku. “Wah apa dia murid baru ya?” pikirku. “Sini2” kata guru sambil memanggilnya untuk mendekat, cewek itu pun berjalan menuju meja guru tersebut. “Sekarang perkenalkan namamu.”

“A… Ng.. Hai Semua, perkenalkan namaku Ayana Shahab Atau biasa sering dipanggil Ayana, Aku anak pindahan dari kota Bandung.” “Ooh, Jadi namanya Ayana” Gumamku.
“Ayana, ayo silahkan duduk, hhm… kamu bisa duduk disini.” Kata guru sambil menunjuk kea rah mejaku.

“A… Iya Bu” kata Ayana sedikit gugup. Kebetulan pula meja yg kosong dikelas hanya ada di sampingku,jadi aku bias kenal lebih dekat lagi sama dia nih, hehe.
Ayana pun duduk, dan guru memulai pelajaran. Selama perlajaran aku dan Ayana belum sempat berbicara, entah karena dia serius belajar, entah karena akunya yg malu untuk menyapanya duluan. Tak terasa bel istirahat pun berpunyi, semua siswa pun keluar dari kelas dan hanya tinggal aku dan Ayana yg ada di dalam. Pada saat inilah aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Dengan malu2 aku pun menyapanya.
“Hmm… Hai” Kataku sambil menyodorkan tangan untuk berkenalan. “Ooh, Iya Hai” kata Ayana sedikit kaget. “N… Namaku Rahmad Fahreza Kamu bias panggil aku Reza”kataku dengan gugup. “Iya aku Ayana” kata Ayana sambil tersenyum kpdku.
“Hm… Kamu gak ke kantin Ay? Bolehkan aku panggil kata dgn sbtan Ay?”
“Oh. Iya gapapa kok, nggak aku bawa bekal nih dari rumah”kata Ayana sambil memperlihatkan bekalnya yg berisi 2 potong sandwidch.
Tak berapa lama bel masuk pun berbunyi. “Cepat sekali masuknya” Pikirku. Guru pun masuk dan menerangkan pelajaran

                                                                        ***
Singkat cerita bel pulang pun berbunyi aku pun segera keluar kelas dan pulang kerumah. Akan tetapi aku melihat Ayana yg sedikit bingung di depan gerbang sekolah. Aku malu untuk menemuinya, tapi entah kekuatan apa yg mendorongku untuk melangkah ke arahnya. “ Umm, Ayana lagi ngapai kamu sendirian disini?”
“Iya, itu aku mau pulang, tapi aku gatau jalan”
“Loh kok ga minta di jemput?”
“Umm.. Itu hp aku ketinggalan tadi di rumah”
“Oh. Iya diakan baru pindah kesini, dan gatau jalan pulang” kataku dalam hati.
“Ini pake hpku aja buat nelpon orang tua kamu”sambil memberikan hpku kepadanya
“Bolehkah? Makasih”Sambil tersenyum ke arahku.
Badanku bergetar kencang seolah aku tak percaya bias mendapat senyuman dari gadis manis seperti Ayana. “Ini terima kasih ya Reza”.
“Eeh, iya sama-sama” aku pun balik tersenyum padanya.

            Sambil menunggu Ayana dijemput oleh jemputannya aku pun berbincang2 dengannya sampai sebuah Avanza putih pun berhenti menghampiri kami berdua. “itu jemputanku, makasih ya za, udah mau nemenin aku, bye sampai ketemu besok” Ayana pun berjalan ke arah mobil itu sambil tersenyum kpdku. Mobil ayana pun berlalu, aku pun pulang kerumah, kebetulan rumahku tidak begitu jauh dari sekolah hanya sekitar 200m saja. Setelah samapi dirumah aku pun duduk sambil membayangkan kejadian tadi di depan gerbang sekolah bersama Ayana. Dan baru keinget kalo aku lupa minta nomernya. “Aduh aku lupa lagi minta nomer hpnya. Bego amat sih aku kapan lagi kejadian seperti ini terulang coba, aahh…” kkarena aku terlalu grogi sampai2 aku lupa meminta nomer hpnya. Hingga lagu Hitomi ni Jyuunin pun menyadarkanku. “siapa sih ini ganggu orang lagi santai aja”

“Halo?”

“Iya halo ini Reza ya?” terdengar suara yg sangat lembut, ga slah lagi ini pasti Ayana.

“Iya, ini Reza, ini siapa ya?”

“Ini Ayana, umm, itu aku mau Tanya roster pelajaran besok apa ya? Aku lupa nyatatnya
tadi”

“Oh itu, Matematika,IPA,IPS,Sama B. inggris”

“Umm, makasih yaa”

“Oke sama2, eeh ngomong ini nomer kamu ya?”

“Iya ini nomer aku, kenapa ya?”

“Oh, ngga gapapa”

“Oke deh kalo gitu skali lagi makasih ya”

“Okeh siip”

Beeeeeeeeep, panggilan berakhir. “Yeess ternyata aku gaperlu minta nomernya, eh malah dia yg nelpon aku dluan”
Keesokan harinya…

“Reza bangun dong bangun…”

“kakak udah terlambat nih,cepat mandi sana nnti kakak tinggal kamu”kata kakakku sambil mengetuk keras pintu kamarku.

“Iya2 kakakku yg cerewet, udah kesiangan aduh. Sialan”Gumamku

“Kita pergi mah”

“Iya hati2 ya”
            Sampai di sekolah bel pun berbunyi.. “Teeeeeet” tanda kelas sudah masuk, akan tetapi aku pun belum melihat Ayana. Guru pun masuk dan mulai menerangkan pelajaran namun apa yg di terangkan guru aku abaikan begitu saja karena aku terlalu khawatir karena Ayana belum kunjung dating, setelah aak lama guru menerangkan pelajaran, terdengar suara ketukan pintu, dan tak lama membuka pintu, “permisi pak saya terlambat”

“kenapa kamu terlambat?” Tanya pak Hamid

“itu pak, saya kesiangan bangunnya”

“yasudah, duduk sana, tapi ingat besok jangan terlambat lagi”

“iya pak” kata Ayana sambil menundukkan kepala dan bejalan ke mejanya.

Setelah ayana duduk di bangkunya, aku pun mengajaknya berbicara. “Ayana, kenapa kamu
terlambat tadi?” tanyaku sok akrab

“Umm, itu tadi aku kesiangan bangunnya”

“emangnya gadak yg bangunnin ya?”

“ada alarm, tapi karena aku masih ngantuk jadi aku matiin deh alarmnya”

“habis alarmnya di matiin, kamu pun tidur lagi yakan? Hehe”

“Eh, iya kok kamu tau sih za?”

“ya gitudeh”.
            Karena terlalu asik mengobrol di kelas pak Hamid pun menghukum kami berdua, dan dia menyuruh kami berdiri tepat di depan kelas selama mata pelajaran yg ia ajar dikelasku. Setelah sekitar 10 menit berdiri aku pun mulai merasa haus.
“Ay, tunggu sebentar ya?”
“Eh kamu mau kemana” kata Ayana sedikit heran.
Setelah melihat situasi yg sudah cukup aman, aku pun pergi ke kantin dan membeli minuman. “Umm, ni Ay minumannya” sambil memberikan sebotol minuman isotonic
“Seger ga?” kataku sambil meliriknya.
“Eh, iya, seger nih”.
Dan tak sengaja Toni teman kelas sebelah pun lewat. “Cieeeh, yg minum berduaan itu yah, asiik banget, haha” ejek Toni.
“Apaan sih lu Ton, Ganggu aja lah”
Seketika wajah Ayana pun memeran dan terlihat malu. Setelah kejadian itu hari demi hari aku pun semakin akrab dengannya.

            Tak terasa sudah hamper 1 tahun aku mengenalnya, dan pada saat inilah aku mulai beranu mengajak Ayana jalan, Pada malam itu aku mengajak Ayana berjalan2 di sebuah taman yg ga terlalu jauh dari ruman Ayana, dan kebetulan pula hari itu adalah hari ulang tahunnya yg ke 17 yg jatuh pada tanggal 3 JUNI.
“Umm maaf ya Ay, aku Cuma bias ngajakin kamu jalan kesini” Ucapku
“Iya gapapa kok”
“Hmmm, mending kita cari tempat duduk yuk” bujukku dengan reflex memegang tangan Ayana. “Nah disini adem nih, tunggu sebentar ya, ada yg mau aku kasih nih kekamu”
“Apaan?” Tanya Ayana heran.
“Nah ini dia” sambil memberikan sebuah boneka Stitch dari dalam tasku. “Happy birthday ya Ayana, semoga makin pinter, makin lucu, dan makin2 ya sayang”. Spontanku berkata begitu.
“Iya makasih ya Za, makasih banget buat bonekanya, init uh boneka tokoh kartun yg paling aku suka loh” katanya sambil mencubit pipiku.

            Di malam itu mungkin malam terbaik bagi kami berdua karena kapan lagi aku bisa mengajak gadis lucu dan imut seperti Ayana, jalan2. “Hati2 ya Reza di jalan pulangnya”
“Iya iya, Ayana bawel” sambilku mencubit pipinya yg tembem. “Aku pulang dulu ya Ayana dahh”.
“dadaaah” Ayana pun melambaikan tangannya.

            Dimalam yg panjang itu setalah puas menghabiskan malam aku  menghantarkan Ayana pulang kerumahnya.Dan usai itu aku pun pulang untuk segera tidur.
6 hari berikutnya tepatnya pada hari sabtu dan kebetulan itu ada acara perpisahan untuk murid kelas XII di sekolah. Aku pun bergegas pergi ke sekolah karena ini bakalan jadi hari yg special. Karena aku mau kasih sesuatu buat Ayana.Tapi setelah sekian lama menunggu Ayana pun belum datang juga padahal pada saat itu acara sudah dimulai, dan aku pun mulai bertanya kpd Cindy teman sekelasku.
“Cin, liat Ayana ga?” tanyaku khawatir.
“Ga ada liat tuh”
“Ciyus Cin?”
“Iya enelan loh Eza” kata Cindy dengan centilnya.
“Ah, daripada khawatir begini, mending aku susul aja Ayana kerumahnya” kataku dalam hati sambil meninggalkan acara tersebut.

            Aku pun bergegas menstater motor yg kubawa dan aku pun pergi kerumah Ayana, dengan perasaan yg begitu khawatir aku pun memencet bel rumah Ayana, dan tak lama kemudian Ayana pun keluar da ri rumahnya.
“Ayana kamu kok ga dating kesekolah?”
“A… itu, sebenarnya aku” Ayana sedikit gugup dan tiba2 Ayana pun memelukku dan mengatakan.

“Za, maaf ya aku ga beritahu ke kamu dulu kalo aku mau pindah ke Jepang, jadi maaf aku gabisa istirahat bareng kamu, jalan bareng kamu, pokoknya semua hal  yg udah kita lewatin bersama selama aku kenal sama kamu, jadi maaf banget ya Za” air mata pun perlahan mulai membasahi pipi Ayana.
“Ay, gausah sedih” aku pun menyeka air mata Ayana dan memegang kedua tangannya. “Disana nanti kamu bakalan bahagia kok gausah sedihlah, mungkin dilain waktu kita bisa ketemu lagi, jalan bareng lagi kayak kemaren, dan jangan pernah merasa sepi karena hatikukan selalu menemanimu, karena kamu adalah Bidadariku yg Tak Bersayap. Hmm, ini Cuma ini yg bisa aku kasih ke kamu buat kenang2an” aku pun memasangkan kalung yg berbentuk hati yg di dalamnya berisi foto kami berdua.
“Ayana ayo cepat masukkan barang2nya ke mobil udah mau berangkat nih” terdengar suara yg lantang dari dalam mobil, dan ternyata itu suara Papanya Ayana.
“Terima kasih Za udah mau jadi sahabat terbaik ku selama aku disini, Aku Sayang Kamu” kata Ayana sambil mencium pipiku dan berlari kearah mobilnya.
Kenangan ini sulit untuk dilupakan, karena kamu telah membuat hariku penuh warna.


Kau BIDADARIku yg TAK BERSAYAP
Fanfic by :: @Maxim_1703(ADMIN #Max)


Jika ada kesamaan cerita, alur, latar belakang, maupun tokoh. Mohon maaf. :)


Mau share cerpern kalian disini?
kirim cerpen kalian ke
email : armadajkt48fans@gmail.com
subject : #JKT48fanfict

[FANFICT] A Dreamer Story

A Dreamer Story
Awan putih terlihat terbentang di langit yang cerah. Mathari memancarkan sinar yang terselubung melalui sela-sela dedaunan dari tanaman yang tumbuh di pinggir jalan. Dari atas pepohonan di taman terdengar alunan nada nan merdu dari kicauan burung yang bertengger di ranting-ranting. Suasana asri yang didambakan semua orang.
            Bersamaan dengan harmonisasi pagi yang indah itu seorang gadis terlihat baru saja melewati gerbang sebuah sekolah. Sembari sedikit bersenandung  ia berjalan dengan langkah kecilnya bersiap menyambut hari itu dengan penuh semangat.
“Ohayooo..”  tiba-tiba terdengar suara yang memanggilnya dari belakang. Ia pun menoleh ke tempat suara tersebut berasal. Tampak gadis lain sedang berlari ke arahnya sambil melambaikan tangan. Ekspresinya tampak sangat ceria.
“Ohayoou….. Yona chan!” serunya lagi ketika sekarang sudah berdiri dihadapan orang yang disapannya  tadi itu.
Sambil tersenyum Yona pun kemudian membalas “Ohayou… Nadila  sama” dan disambut dengan tawa khas temannya itu.
Keduanya pun berjalan bersama melewati lapangan sekolah yang cukup luas dan memasuki area gedung sekolah sambil bercakap-cakap dengan riang.
“Jadi.. kemarin kamu akhirnya dapat juara pertama kan? Sugoi !” seru Nadila dengan penuh semangat kepada temannya itu.
“Ah itu.. cuma kebetulan.. sebetulnya banyak yang lebih bagus dari aku” jawab Yona dengan merendah
“Tapi menurutku, kamu memang pantas menang kok.. hehe. Waktu itu juara tiga, sekarang bisa juara pertama”
            Yona menanggapinya dengan senyuman. Dalam hati memang dia merasa senang sekali, apalagi bisa membuat bangga orang-orang terdekatnya. Bagaimanapun hasil kontes cosplay yang baru diikutinya itu memang diluar dugaannya. Mereka berdua menapaki anak tangga menuju kelas sambil terus berbincang.
“Nee..  Yona.. festival sekolah sebentar lagi kan ya?“
“Iya..”
“Menurut kamu, tema yang bagus tahun ini apa ya?” tanya Nadila lagi
“Apa ya.. aku gak tau, soalnya kan belum ditentukan. Nanti siang katanya ada rapat soal itu..”
“Yona  ikut?”
“Ya iya dong … aku kan ketua klub Nihon bunka. Jadi kan wajib datang juga..”
“Hehe..iya ya… tapi kalau menurut kamu maunya festival tahun ini diadakan seperti apa?“
“Hmm.. bagaimana ya..” Yona berpikir membayangkan akan seperti apa. “Yang jelas aku lebih pingin nilai kebersamaan kita ditampilkan. Membuat sesama murid sekolah ini lebih akrab satu ama lain. Tujuan diadakannya festival sekolah kan untuk itu..”
“Sodesu..”
“Oh..iya kalau bisa harus berkesan juga, terutama untuk anak kelas XII, ini kan tahun terakhir  di sekolah..”
            Mereka pun tiba di depan kelasnya masing-masing. Kelas mereka berdua memang berbeda tapi masih bersebelahan. Ketika akan memasuki kelas, seorang teman yang lain memanggil mereka berdua dari kejauhan.
“Yonaa… Nadila chan..”
“Nobi chan.. ” balas Yona. Ia penasaran melihat temannya itu mendatanginya dengan  langkah yang terburu-buru.
“Sudah dengar? Semua ketua klub bidang kebudayaan dan seni mereka ingin mencalonkan kamu sebagai ketua panitia untuk festival sekolah tahun ini..”
Yona pun terperangah mendengarnya.
“Eh.. kenapa harus aku?”
“Mereka ingin kamu membuat perubahan untuk tahun ini, untuk suasana baru..” jelas Nobi.
“Kereen.. kalau Yona-chan bisa jadi ketua panitia tahun ini. Aku pasti akan dukung!” komentar Nadila dengan semangat.
            Yona tidak berkomentar banyak soal itu, ia hanya senyum saja menanggapi pembicaraan temannya itu. Lagipula mungkin saja itu cuma gurauan, bagaimanapun dia terkejut ketika semua teman-temannya tiba-tiba mencalonkan dirinya seperti itu. Tapi selain itu ada sedikit perasaan bersemangat ketika membayangkannya. “Asik juga kalau benar-benar terpilih, tapi tentu saja tanggung jawabnya lebih berat” pikirnya.
            Mereka bertiga pun asik berbincang-bincang dengan serunya di dalam kelas Yona. Sementara terlihat murid-murid yang lain silih berganti terlihat berlalu-lalang di koridor. Suasana pagi itu makin bertambah ramai. Tanpa terasa kemudian bel masuk sekolah berbunyi. Nobi dan Nadila pun bergegas memasuki kelasnya masin-masing. Kegiatan sekolah pun dimulai seperti biasa.
***
            Waktu telah mendekati pukul 1 siang, waktunya istirahat sekolah. Suasana kembali riuh di luar sana, kelas, lapangan hingga kantin, akan tetapi tidak dengan suasana di sebuah ruangan yang terletak di sebelah perpustakaan. Ruangan Osis. Semua orang yang hadir di sana tampak tenang mendengarkan arahan dan penjelasan dari ketua Osis yang memimpin rapat itu. Semua peserta rapat yang merupakan ketua, perwakilan anggota klub sekolah dan juga perwakilan dari tiap kelas, mendengarkan dengan seksama, tak terkecuali dengan Yona.
            Sesi rapat kemudian berlanjut dengan pemilihan ketua panitia untuk festival sekolah mendatang. Pemilihan dilakukan oleh semua peserta yang hadir dengan cara voting. Berdasarkan hasil voting kemudian, ternyata Yona betul-betul terpilih menjadi ketua panitia.
“Baiklah… karena ketua panitia sudah terpilih. Rapat ini kita lanjutkan minggu depan untuk membahas tema festival sekolah tahun ini..” lanjut ketua osis menutup rapat, “Yona ada yang mau disampaikan dulu?”
“Terima kasih atas kepercayaannya. Ini tanggung jawab yang besar tapi saya akan berusaha. Karena itu mohon bantuan dari teman-teman semua..”
            Peserta rapat pun membubarkan diri dan perlahan meninggalkan ruangan. Yona berjalan dengan gontai melewati lorong-lorong yang penuh dengan murid itu. Suasana riuh di sekitarnya sangat bertolak belakang dengan suasanya hatinya. Ada  sedikit perasaan gundah, tanggung jawab besar untuk menyelenggarakan acara yang membawa nama sekolah tapi ada juga perasaan senang dan bersemangat. Semuanya bercampur aduk.
Ketika memasuki kelasnya ia pun serta merta disambut oleh teman-temannya.
“Ini dia.. Ibu ketua kita!” seru salah seorang dari mereka. Kelas pun langsung dibuat ramai.
Yona hanya tersenyum simpul saja sambil kembali ke tempat duduknya. Teman-teman satu klub nya pun berdatangan ke kelas.
“Yonaa chan.. jadi ketua panita nih..“ seru Kariin yang paling awal mendatanginya. Sementara Yona hanya menanggapinya dengan ekspresi datar.
“Doushita no?” tanya Nadila melihat ekspresi wajah Yona yang tampak datar itu.
“Enggak.. gak kenapa-kenapa..” jawabnya.
“Semangat dong! Gimana sih ini ketua?” seru Nobi sambil menepuk pundak Yona.
Sadar ada yang salah suasana pun menjadi hening. Teman-temannya tidak ada yang berkata lagi sampai akhirnya, Yona sendiri yang memecah keheningan itu.
“Teman-teman, aku perlu pendapat kalian. Pulang sekolah nanti tolong berkumpul di sekretariat bisa?”
“Oke!” jawab Nobi mewakili teman-temannya. Semuanya pun mengangguk tanda setuju. Bersamaan itu juga bel tanda istirahat usai terdengar.
***
            Sesuai yang direncanakan, sore itu mereka pun berkumpul di ruangan sekretariat Akatsuki. Nama klub studi kesenian dan budaya Jepang sekolah mereka. Mereka pun berdiskusi tentang tema dan konsep yang bisa digunakan dalam festival mendatang.
“Karena Yona chan yang jadi ketua panitianya, ini kesempatan buat klub kita kasih ide. Kalau bisa kita pakai konsep acara dengan tema gabungan kebudayaan Indonesia–Jepang. Gimana?” Usul Kariin
“Maksudnya acaranya dibuat seperti Bunkasai begitu?” tanya Dhifa.
“Iya … kira-kira seperti itu..”
“Boleh juga..” sahut Nadila, “Bagaimana Yon chan?”
“Itu pasti bagus. Bagaimana kalau temanya begini : ‘Budaya & Bunka’ ? Pasti seru..” kata Yona memberi ide.
“Iya terus acaranya kita buat kompetisi manga, band, dance sampai cosplay juga. Lalu kita ajak anak-anak anggota klub sains juga buat mengadakan semacam kompetisi Robot atau pameran teknologi yang pesertanya kita undang dari sekolah lain. Kalau berhasil mungkin bisa jadi acara Bunkasai yang rutin setiap tahun..”  Nadila menjelaskan dengan antusias.
“Jangan lupa undang guest star juga, J-Indo band. Biar tambah rame..” sambung Nobi
“J-Indo band?” tanya Dhifa kebingungan.
“Masak gak tau? J-Indo band itu band Indo yang mengcover lagu-lagu Jepang..”
“Oh gitu.. tapi jadinya beneran kayak Bunkasai event dong?”
“Mungkin begitu, tapi keren kan jadinya. Selama ini kan yang mengadakan event Bunkasai selalu dari Universitas. Cuma beberapa sekolah aja yang bisa..”
“Choto… tapi mungkin tidak segampang itu, dana untuk acaranya bagaimana?” sergah Kariin.
“Dana sih bisa diusahakan, kalau acaranya sukses kan bakal jadi festival yang paling berkesan sebelum kelulusan..”
“Tapi anak-anak yang lain belum tentu semuanya setuju. Malah mungkin ada yang menghina seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Tahun lalu sewaktu kita menampilkan Yosakoi mereka tidak berhenti-hentinya  menyoraki kita. Mereka anggap kegiatan klub ini aneh” kata Kariin lagi.
“Biarin aja. Waktu acara tahun lalu mereka yang seenaknya menentukan konsep acara tanpa berdiskusi dengan yagn lain, terus kita disuruh ikut gitu aja. Sekarang giliran kita membalas..” sahut Nobi dengan ketus.
Yona yang dari tadi diam saja melihat teman-temannya berdebat akhirnya ikut mengungkapkan pendapatnya.
“Festival ini memang bisa jadi kesempatan buat kita memperkenalkan ke mereka apa itu sebenarnya Nihon Bunka, bahwa yang mereka tau tentang dunia Jejepangan selama ini itu gak cuma terbatas sama Anime atau manga aja..”
Yona kemudian melanjutkan perkataannya “Tapi aku juga gak mau antara siswa ada yang berselisih soal ini, tujuan diadakan festival ini kan untuk  kebersamaan kita semua. Jadi bagaimanapun konsep acara yang kita ajukan nanti, kita juga harus mendengarkan pendapat dari mereka”
“Begitu? Benar juga sih..”
“Yona baik yah..” kata Nadila memuji.
Yona tersenyum, lalu ia berkata lagi “Kalau begitu.. mulai besok kita bisa coba membuat proposalnya. Biar minggu depan sudah bisa diusulkan waktu rapat. Siapa yang bisa bantu aku?“
“Aku..aku.. saja yang membuat..” Jawab Dhifa sambil mengangkat tangan dengan semangat. Ia memang dikenal terampil membuat proposal.
“Dhifa dan Yona mengerjakan proposal, sementara aku dan yang lain cari referensi” Nobi melanjutkan.
“Iya. Terima kasih. semuanya tolong bantuannya ya”
“Siaap!” seru mereka secara serempak.
***
            Minggu berikutnya ketika Yona menyampaikan gagasan mengenai konsep dan tema festival sekolah dalam rapat hampir keseluruhan peserta setuju, termasuk para pengurus Osis. Mereka sangat antusias mendengar ide yang diungkapkan Yona dan klubnya. Sebagian besar berpendapat tema itu sangat menarik dan bisa mengangkat reputasi sekolah mereka, namun sebagian lagi kurang setuju dengan berbagai alasan. Sebagai ketua pun Yona dapat memahaminya, ia tidak serta merta mengalahkan pihak yang tidak setuju itu. Bagaimanapun ia ingin pihak siswa bisa bersatu. Ia memang ingin menampung semua aspirasi yang ada.
            Butuh waktu beberapa lama untuk menyatukan pendapat dari semua perwakilan murid sebelum akhirnya ia juga berhasil menampung aspirasi dari seluruh siswa dan merumuskan konsep acaranya secara matang. Segera setelah konsep disetujui secara bulat, pembagian kerja oleh panitia dilakukan, hari-hari berikutnya pun kesibukan mereka bertambah. Masalah dana yang paling menjadi perhatian utama. Sebagus apapun konsepnya tidak akan jalan tanpa dukungan dana yang memadai, oleh karena itu para panitia mulai bergerak untuk mencari sponsor.
            Bisa dikatakan klub nihon bunka sekolah tersebut, bertindak sebagai pionir terdepan dalam persiapan festival sekolah ini. Hal tersebut bisa dimengerti sebab mereka yang paham betul tentang konsep yang akan dikerjakan. Hampir tidak ada waktu senggang bagi semua anggotanya dan terutama bagi Yona sebagai ketuanya. Ia betul-betul mengemban tanggung jawab ini dengan sepenuh hati. Seringkali saat teman-teman yang lain sudah pulang ia masih tinggal dan sibuk mengerjakan semua proposal maupun surat-surat yang dibutuhkan untuk mendatangkan sponsor di ruang sekretariat. Ia baru akan pulang setelah malam. Teman-temannya yang melihat keadaan itu pun menjadi khawatir.
“Jangan terlalu memaksa, kamu bisa sakit nanti..” Nadila berkata padanya suatu siang saat jam istirahat. Yona sedang mengutak-atik komputer di hadapannya sementara di sampingnnya bertumpuk berkas yang tampak seperti proposal untuk dikirimkan kepada calon sponsor.
Yona menggeleng.
“Iie…. gak maksain diri kok..” Jawabnya sambil tersenyum manis.
“Tapi diantara kita semua kamu yang kerjanya paling berat..”
“Kayak apaan aja hehe.. gak berat, aku enjoy aja kok ngerjainnya..”
“Ne.. Yon-chan, kamu bersemangat sekali ya?”
“Harus semangat dong.. apalagi kan ada kalian.. hehe..”
“Kenapa memangnya?”
“Iya.. kalau melihat kalian bersemangat, aku merasa harus sepuluh kali lebih semangat. Walaupun pekerjaannya sulit tapi gak akan terasa begitu kalau kita menjalaninya bersama-sama..”
“Kamu terlalu berlebihan..”
“Enggak berlebihan, memang betul begitu…”
Percakapan mereka berdua pun terputus saat pintu ruangan terbuka tiba-tiba. Dhifa dan Nobi  memasuki ruangan sekretariat dengan wajah panik.
“Yon-Chan.. gawat…”
Tampak bingung, Yona memandangi kedua temannya itu kemudian bertanya.
“Ada apa?”
            Nobi kemudian mejelaskan apa yang terjadi. Setelah mengetahuinya Yona pun segera beranjak pergi meninggalkan ruangan sekretariat menuju ruang rapat siswa. Di sana ia sudah ditunggu oleh ketua osis, kepala sekolah, guru pembina dan beberapa orang lainnya.
***
            Jalan untuk mencapai sebuah tujuan memang tidak selamanya lurus. Setidaknya itulah yang dibuktikan dan sedang terjadi sekarang ini. Konsep acara yang sudah dirancang dengan matang dan disetujui semua elemen siswa, ternyata justru tidak disetujui oleh komite sekolah. Mereka beranggapan sebaliknya bahwa acara tersebut tidaklah menarik dan menginginkan acara dengan konsep lain.
            Keputusan akhir mengenai hal itu akan ditentukan melalui rapat komite dan perwakilan para murid. Waktunya beum ditentukan tapi ini sudah membuat panitia yang lain pasrah. Persiapan yang  mereka lakukan selama ini hanya akan sia-sia jika acara tersebut ternyata dibatalkan.
“Apa-apaan sih.. padahal sebagian besar siswa sudah setuju..” Nobi berkata dengan kesal.
“Mau bagaimana lagi, setiap acara yang diselenggarakan di sekolah kan memang harus melalui persetujuan komite..” tanggap Nadila menenangkan suasana.
“Kalau begini acara itu bisa batal..” kata Dhifa memecah keheningan.
Suasana di ruangan sekeretariat tampak muram. Semuanya terbawa dengan suasana negatif
“Aku akan coba meyakinkan komite sekolah dalam pertemuan berikutnya..” jawab Yona memecah keheningan.
            “Yona… kamu sudah mengerjakan semua dengan baik, tapi..rasanya memang hampir mustahil untuk melanjutkan, apalagi mereka sudah bilang begitu..”
“Jangan pesimis begitu, selama belum diputuskan, aku yang akan mengusahakannya. Ini sudah tanggung jawab ketua panitia..”
***
            Dan memang persis seperti yang dikatakan oleh Yona, ia betul-betul tidak menyerah dalam mengusahakan acara tersebut tetap berlangsung. Hari berikutnya ia langsung menghadap kepala sekolah maupun ketua komite untuk menjelaskan. Setiap kali proposalnya ditolak ia sendiri akan segera merevisi yang baru dan mengajukannya kembali. Hal itu berlangsung terus menerus entah sampai berapa kali.
            Hingga pada akhirnya usaha yang dilakukannya tersebut berbuah manis. Berkat perjuangan keras dan lobi yang dilakukan oleh Yona terus menerus, komite sekolah akhirnya mau menyetujuinya. Persetujuan tersebut sebetulnya juga tidak terlepas dari dukungan murid-murid hampir seluruh sekolah dan juga prestasi anggota klub Akatsuki yang sering mengharumkan nama sekolah dengan menjuarai setiap lomba yang sering mereka ikuti.
            Kegiatan panitia pun dapat kembali dilanjutkan untuk mempersiapkan festival tersebut. Persiapan mereka menjadi tertunda selama beberapa minggu akibat permasalahan dengan komite sekolah itu,  padahal tanggal penyelenggaraan sudah semakin dekat, yaitu kurang dari satu bulan lagi. Namun hal tersebut tidak membuat Yona dan kawan-kawannya patah arang. Mereka semua justru semakin bersemangat. Dalam waktu beberapa minggu mereka berhasil mengumpulkan sponsor acara.
Hingga tanpa terasa waktu penyelenggaraan tinggal seminggu lagi. Dalam rapat persiapan terakhir itu mereka memeriksa kesiapan.
“Nad, desain  pamfletnya sudah jadi kan?” tanya Yona kepada Nadila.
“Udah. Tapi ya tau sendiri kan, gara-gara masalah dana.. pamflet yang kita buat jadi terbatas, dekorasi juga..”
“Gak apa-apa. Pamflet dicetak seperlunya aja, sementara dekorasi kan bisa diakalin. Lainnya gimana?”
“Stand untuk bazaar dan properti panggung.. semuanya gak ada masalah..” sambung Nadila.
“Peserta lomba cosplay, band, kontes robotik dan cerdas cermat, administrasinya semua juga sudah lengkap..” Kariin ikut menambahkan.
“Ini juga berkat bantuan teman-teman dari komunitas J-Likers yang banyak membantu untuk publikasi acara..”
“Iya ya.. untung senpai nya Yona di sana mau membantu..”
“Tapi yang terpenting ini kan juga berkat kalian semua yang sudah bekerja keras..” jawab Yona
“Tapi tidak ada yang sekeras usaha kamu..” balas Nobi.
“Tapi aku justru khawatir kalau sepi pengunjung. Ini kan bisa dibilang event bunkasai pertama yang diadakan di sekolah..” kata Dhifa
“Kita harus optimis! Kerja keras dan niat akan berbanding lurus dengan hasil..” tanggap Yona
Nadila dan yang lainnya tersenyum melihat semangat pantang menyerah ketua mereka itu. Kemudian ia berkata..
“Tapi saking sibuknya sepertinya kamu jadi lupa sesuatu?”
“Eh..apa yang kulupakan?”
“Hmm.. Enggak sih..ga apa-apa..“
“Apa deh.. pake rahasiaan segala. Apa ini sesuatu yang penting?”
“Yah tergantung kamu menganggapnya bagaimana… Tapi nanti juga pasti kamu inget sendiri..”
Yona memandang teman-temannya satu per satu. Mereka semua tampak menyembunyikan sesuatu.
“Dasar kalian ini aneh..” katanya sambil tertawa.
***
            Hari yang dinantikan tersebut akhirnya tiba juga. Dengan waktu persiapan yang sempit dan dana yang terbatas festival sekolah bisa tetap digelar. Mengambil tempat di lapangan olahraga hingga halaman depan sekolah mereka yang memang cukup luas, areal festival yang sederhana itu dibangun. Walaupun sederhana namun berkat kreatifitas dan kerja keras para pantia serta anggota klub bunka, festival itu tetap tampak meriah.
            Panggung yang berukuran tidak terlalu besar dibangun di dalam aula sekolah sedangkan di halaman dan lapangan penuh terisi dengan aneka macam stand bazaar. Panggung itu dilengkapi dengan dekorasi yang didominasi warna merah dan putih, tampak meriah, semuanya dibuat sendiri oleh para panitia dan anggota klub. Di bagian samping panggung berdiri maskot berupa manekuin hasil kerajinan tangan berukuran sedang yang menggambarkan aneka macam tokoh anime bersanding dengan tokoh-tokoh pewayangan khas Indonesia. Hal unik itu menggambarkan tema mereka sejak awal  yaitu “Budaya & Bunka”. Bunka dalam bahasa Jepang berarti juga budaya.
            Pengunjung yang datang pun jumlahnya di luar dugaan dan mereka sangat antusias. Mereka yang datang dari berbagai kalangan masyarakat tampak sangat terhibur dengan konsep acara yang diadakan. Pengunjung yang datang juga tidak hanya terhibur ketika melihat tokoh-tokoh yang sering mereka saksikan di anime diperankan oleh para cosplayer, tetapi mereka juga mendapatkan berbagai edukasi melalui kontes robotik dan  cerdas cermat yang diselenggarkan secara terbuka. Selain itu pengunjung juga dapat membeli aneka merchandise seperti komik, action figure, jaket maupun T-Shirt.
            Dari atas panggung terlihat para band silih berganti menghentak dan menghibur pengunjung yang datang dengan membawakan lagu-lagu Jepang dari berbagai aliran. Keberadaan band-band itu sebetulnya di luar dugaan karena akibat minimnya dana, panitia sempat batal untuk mengundang mereka. Akan tetapi kenyataannya solidaritas antar komunitas lebih kuat mengalahkan segalanya. Sejumlah band itu pun tampil secara sukarela. Mereka membawakan lagu-lagu dari sejumlah musisi Jepang yang kebanyakan beraliran Japanese rock semisal One ok Rock, Larc en ciel dan MUCC hingga aliran Visual kei seperti Gazette, Alice nine atau Dir en Grey, kendati demikian ada juga yang membawakan lagu dari musisi yang beraliran J-pop seperti YUI, SCANDAL dan Ikimono Gakari. Warna-warni musikalitasnya sangat terasa dan acara festival tersebut berlangsung meriah dan  lancar hingga puncak penutupannya pada malam hari. Sebagai ketua panitia Yona cukup merasa lega melihatnya.
            Waktu hampir menunjukkan pukul 12 tengah malam, acara memang sudah berakhir sejak beberapa jam lalu namun panitia masih tetap tinggal di sekolah unuk membereskan properti sisa acara tadi.
“Sayangnya kita tidak bisa menampilkan Hanabi” ujar Yona “Persiapannya terlalu mepet..”
“Daijoubu, tidak apa-apa.. Dengan segala keterbatasan kita bisa membuat acara semeriah ini itu sudah lebih dari cukup..” ujar Nadila membesarkan.
“Iya.. Tapi tetap saja rasanya ada yang kurang begitu. Rasanya aku belum memberikan yang terbaik..”
“Jangan bilang begitu. Kita bisa menyelenggarakan acara ini kan juga berkat usaha keras kamu yang meyakinkan teman-teman, komite sekolah hingga para guru..”
“Usaha keras itu memang tidak mengkhianati ya..” timpal Dhifa menanggapi pekataan Nadila itu.
Yona tersenyum manis kepada teman-temannya lalu berkata. “Ini semua berkat bantuan dari kalian juga. Aku tidak akan bisa apa-apa tanpa kalian dan teman-teman yang lain..”
Beberapa saat Nobi yang berada di kejauhan kemudian menghentikan pekerjaannya sementara. Ia kemudian mendatangi Yona lalu berkata
“Nah.. malam ini tinggal satu hal lagi yang harus dilakukan..”
“Apa?”
Semuanya saling berpandangan dan melempar senyum satu sama lain, kemudian mereka menatap Yona.
“Kamu betul-betul tidak ingat ya? Persiapan untuk festival ini memang melelahkan ya sampai-sampai kamu sendiri lupa..”
“Tolong jangan membuat aku bingung. Kita perjelas saja..”
“Oke..oke.. Ayo ikut!” ajak Nobi menarik tangan Yona. Teman-temannya yang lain ikut berjalan di belakang mereka berdua.
“Mau kemana?”
“Udah… Ikut aja dulu..”
            Yona dibawa ke bagian depan halaman sekolah dimana di tempat tersebut masih berserakan properti sisa festival dan beberapa unit stand bazaar yang belum dirapihkan. Dengan hati-hati melangkahi beberapa rangka besi pasak tenda yang tergeletak di lapangan, Nobi membawanya ke sisi sebelah kiri lapangan dekat tiang basket.
“Mau apa sih?”
“Tunggu ya…” kata Nobi di sebelah sambil melihat Jam tangannya. Beberapa menit kemudian ia berseru “Sebentar lagi… Oke.. sekarang… Liat ke arah sana!” ia menunjuk ke arah atas gedung sekolah.
            Bertepatan dengan itu secercah sinar berwarna merah meluncur dari balik atap gedung sekolah ke langit yang gelap lalu berpendar sesaat sebelum meledak sembari mengeluarkan bunyi yang menghentak. Api yang berwarna merah berpendar ke segala penjuru dan meletup-letup. Belum hilang cahaya dari ledakan pertama, sinar berikutnya ikut melesat ke langit kali ini warnanya bervariasi dan jumlahnya menjadi lebih banyak. Langit malam seketika menjadi berwarna-warni.
“Hanabi?” seru Yona terkejut. “Bagaimana bisa?”
Tidak ada jawaban dari teman-temannya dari belakang. Ia kemudian berbalik badan dan terkejut setengah mati melihat semua temannya.
“OTANJOUBI  OMEDETOU!!” Seru mereka semua dengan serempak.
“Kalian….” ia berkata terbata-bata namun belum sempat melanjutkan kalimatnya, Yona sudah diserbu dan dikerumuni oleh teman-temannya itu. Beberapa langsung memeluknya dengan erat. Ia tidak dapat menahan air matanya lagi. Terharu dengan apa yang dirasakannya sekarang. Tidak hanya teman-teman satu sekolahnya, entah bagaimana teman-teman dari komunitas cosplay nya dan komunitas pecinta Jejepangan lainnya juga hadir saat itu memberikannya ucapan selamat. Suasana yang tadinya sepi mendadak kembali ramai.
“Kamu terlalu sibuk sampai lupa dengan hari ulang tahun mu sendiri. Selamat Ulang tahun yaaa..” ujar Nadila memeluk Yona dengan erat. Matanya juga berkaca-kaca. Dhifa membawa kue ulang tahun berukuran sedang dengan lilin yang menyala di atasnya ke hadapan Yona.
“Dibandingkan dengan semua yang telah kamu lakukan, ini mungkin tidak ada apa-apanya”
Yona tersenyum, “Tidak ada yang bisa melebihi nilai pemberian tulus dari sahabat..” ia mendekatkan wajahnya lalu meniup lilin itu dengan disambut aplaus dari teman-temannya lagi.
Sementara dari atas sana hanabi atau kembang api itu masih terus menyalak mewarnai gelapnya langit. Warnanya juga sudah lebih bervariasi dari yang petama meledak tadi, kembang api itu sekarang berwarna  merah- jingga –hijau dan warna-warna cerah lainnya. Sangat indah.
Yona jelas penasaran siapa yang menyalakan hanabi sebanyak ini, ia ingin menanyakan hal itu kepada teman-temannya  sebelum terdengar seseorang berbicara dari arah belakangnya.
“Warna yang mencolok, sedikit terlalu berlebihan sepertinya..”
            Yona membalikkan badannya dan ia kembali terkejut, namun sangat senang dengan kehadirannya. Orang yang tidak terlihat sepanjang hari tanpa diduga sekarang sedang berdiri di hadapannya. Sambil bersandar di sebuah meja bekas stand yang belum dibereskan, ia menatap langit yang berpendar itu.
“Persis seperti biasanya.. Selalu sok keren begitu..” kata Yona kepada orang di hadapannya itu.
“Biar saja. Tapi bagaimana juga ini adalah kejutan yang pantas untuk si Pemimpi yang pantang menyerah, ne mideru?”
Yona pun kembali tersenyum..

Author : @AruvianD
Ingin cerpen atau fanfict kalian di muat disini?
Kirimkan ke armadajkt48fans@gmail.com
Subject: #JKT48fanfict

[FANFICT] Percayalah, Mentari Senja Juga Sedang Melihatmu

Percayalah, Mentari Senja Juga Sedang Melihatmu

“Nggak ada latihan nak?”
Suara itu terdengar begitu lembut di telinga Anissa. Terdengar menyejukkan di tengah kelut batinnya saat itu. Terasa masuk ke dalam telinga hingga tembus membasuh perasaannya yg kecewa.
“Nggak ada ma.” jawabnya sebisa mungkin mengeluarkan suara bernada riang. Seperti layaknya bagian dirinya yg selalu dia tunjukkan di depan semua orang, Anissa yg periang.
“Terus, sekarang lagi ngapain? Kok nggak kedengaran ramai, biasanya setiap Nissa telepon mama, mama selalu susah dengar suara Nissa karena teman2nya Nissa ramai luar biasa.”
“Nggak ma, Nissa lagi nggak sama teman2. Lagi mau sendiri aja, terus ingin telepon mama.”
Masih, sebisa tenaganya, Nissa mencoba agar suaranya terdengar normal dan tidak bergetar, meskipun tangan kirinya, tangan yg tidak menggenggam telepon itu, hampir menyobek bagian bawah kaos bercorak anime One Piece bagus yg dipakainya saat ini, saking kerasnya dia meremas gemas menahan emosi yg dia tahan agar tidak keluar lewat suaranya.
“Ma, Nissa sebenernya masih mampu nggak sih ma disini, di jkt48?”
Anissa mulai terdengar kalah melawan keinginannya menahan emosi ketika berbicara dengan mama nya saat ini.
“Lho kenapa nak? Bukannya ini impianmu? Mama ya nggak tahu Nissa masih mampu bertahan atau nggak, kan yg menjalani semua itu Nissa sendiri. Nissa sendiri yg memilih untuk mengejar impian di jkt48 sampai pindah ke jakarta juga kan. Mama support Nissa terus kok. Emangnya ada apa nak? Berantem sama temen?”
Lagi Ma.. Kenapa cuman sebentar jawabnya, Nissa ingin mendengar jawaban mama… Batin Nissa terus berharap agar mama nya menghujani dia dengan bermacam wejangan, nasihat, peringatan, atau apapun itu. Barangkali diantara hujan kata-kata dari mama nya itu, Nissa bisa menemukan jawaban yg dia cari.
“Halo Nissa, kok diem aja?”
“Maaf ma…” kali ini suaranya benar-benar kalah oleh emosi, dan terdengar sangat bergetar, hampir menangis.
“Ma, kalau Nissa berhenti disini, mama bakal marah atau nggak?”
“Berhenti gimana nak? Dari jkt48? Dan kenapa mama harus marah ke Nissa? Kan sudah dari awal mama dukung apapun langkah Nissa. Yg mungkin buat mama marah, kalau Nissa berhenti nya itu tanpa ada perlawanan dan perjuangan apa-apa.”
Jawaban itu sontak saja mengejutkan Anissa. Tangan kiri Nissa berhenti menarik bagian bawah kaos One Piece nya. Dia merasa mendapatkan apa yg ingin didengarkannya.
Perlawanan? Perjuangan? Anissa merenungkan dua kata dari mama nya itu. Bukan karena dia takut mama nya bakal marah, tapi memang dua kata itu terasa hilang dari kosakata hidupnya akhir-akhir ini. Menegakkan kembali duduknya di kursi panjang di pinggir dermaga. Dermaga dengan pantai kotor penuh sampah sebenarnya, tapi dermaga itu, di kursi yg saat ini tengah didudukinya itulah spot favorit Anissa selama tinggal di Jakarta sekarang. Dari situ, Anissa bisa bernafas dalam semaunya, merenung dan menangis sebebasnya, tertawa dan menggambar sesukanya.
Kadang pula dia berimajinasi dibalik horizon laut lepas yg sering dia lihat, akan muncul sebuah kapal laut, kapal bajak laut tepatnya, dan kapal bajak laut Sunny milik Luffy, tokoh anime favoritnya, lebih persisnya lagi. Meski paham itu tidak mungkin, tapi Anissa tidak memikirkannya. Karena baginya, menyimpan imajinasi seperti itu, menyimpan impian-impian seperti itu lah yg membuatnya tetap ceria meski disaat seperti sekarang pun.
“Gimana sih ma, berjuang itu? Kemarin ada pengumuman pembentukan team K, ma. Dan Nissa nggak kepilih disitu. Nissa sekarang harus gimana coba? Pasti nanti kalau ada lagu baru atau event apa, Nissa pasti nggak diikutkan.”
“Oh, jadi itu yg bikin Nissa nya mama galau. Ya nggak apa-apa nak. Kalau cuma itu, ya rebut lagi posisimu disana. Mama mungkin nggak tahu gimana persisnya yg terjadi di dalam sana, tapi yg mama tahu, Anissa Athia bukan anak yg mudah menyerah. Ingat dulu kamu yg bisa meyakinkan mama untuk ikut-ikutan temanmu pakai baju-baju aneh itu, apa namanya cosu…cos..apa itu kan?”
“Cosplay ma. Hihi.”
Duduk Nissa kembali rileks. Kali ini dia bisa bersandar santai di kursi panjang itu. Melirik sebentar ke bagian kaos yg ditarik-tariknya sendiri dari tadi.
“Ya itu, cosplay. Mama kan juga nggak setuju dulu kamu pakai baju aneh gitu. Pake wig segala, apalagi yg waktu pakai baju cowok. Tapi toh Nissa bisa meyakinkan mama papa, sampai ikut lomba cosplay dan menang waktu itu.”
Mendengar mama nya berbicara tentang cosplay, hobi yg sangat disukainya, membuat Nissa sejenak melupakan kesedihan dan emosinya. Dia bersyukur, menelepon mamanya merupakan hal tepat yg dia lakukan sore itu.
Setidaknya bisa mengurangi pikiran-pikiran negatif tentang ingin keluar dari jkt48, perasaan-perasaan iri kepada temannya yg terpilih. Nissa tidak bisa menyembunyikan perasaan kecewa dan iri itu, manusiawi. Karena itu dia memilih untuk menyendiri dulu sore ini.
“Tapi ma, bukannya itu berarti Nissa lebih jelek daripada temen yg kepilih?”
Entah kenapa, kini Anissa menyesali pemilihan kalimat yg baru saja keluar dari mulutnya itu. Membuatnya jauh lebih sedih dan terpukul.
“Bukan seperti itu. Nissa sudah baik, buktinya berhasil masuk jkt48. Hanya mungkin temen Nissa berlatihnya lebih keras dan intens daripada Nissa.”
“….jadi Nissa, coba dengerin mama baik-baik. Nissa harus tahu, Nissa adalah cewek yg kuat, keras pendirian, kreatif, dan punya mimpi. Dan itu harus diperjuangkan. Kalau ada yg bikin Nissa sedih, ya dilawan. Tapi dilawan dengan cara positif, misalnya latihan lebih keras. Tunjukkan Nissa juga bisa, bahkan melebihi dari teman lain.” Anissa tersenyum. Bukan hanya karena saat ini dia juga tengah memperhatikan dua anak kecil lucu berkejaran di pinggir pantai, tapi lebih karena dia mendapatkan kembali apa yg hilang dari dirinya. Passion.
“Iya ma, kayaknya Nissa sudah tahu apa yg harus….”
Suara Nissa terhenti ketika tiba-tiba cahaya matahari senja menyorot tepat matanya, menembus rimbun dedaunan kelapa yg sebenarnya ada untuk memayungi area kursi panjang tempat dia duduk saat ini dari sinar matahari.
Disaat matanya belum pulih dari ‘buta sesaat’ akibat sorot matahari jingga itu, tepat dibawah posisi matahari yg hampir miring 45 derajat, di horizon laut lepas, seakan Nissa melihat sebuah kapal layar besar, dengan bentuk kepala singa di depannya. Kapal yg dari kecil sudah dia akrabi bentuknya. Kapal yg selalu dia impikan untuk datang ke dunia nyata. Sunny.
Kaget tentu saja, secepat itu pula Nissa berpindah posisi ke bagian lain dari kursi itu yg tidak tersorot sinar jingga, dan mencoba melihat lebih jelas apa yg tadi dilihatnya. Sunny.
Tentu saja bukan.. Logika Nissa seketika berkata demikian, saat kapal layar yg tadi dilihatnya sebagai Sunny itu hanyalah kapal layar nelayan biasa. Terlihat besar akibat siluet yg memantul di laut karena perbuatan matahari senja yg miring itu. Dan se-jala besar ikan hasil tangkapan nelayan itu terlihat seperti berbentuk kepala singa jika diubah format gambarnya menjadi siluet.
“Nissa, kenapa nak, kok diem lagi?” Suara mama nya membuyarkan salah paham yg menyenangkan yg barusan dialami Nissa.
“Engga ma.. Barusan pindah tempat duduk. Silau gara-gara matahari. Nissa sedang lihat matahari senja terbenam nih ma. Biar nggak terlalu sedih.” jawab Nissa penuh semangat.
“Oh, melihat matahari. Dulu papa sama mama juga suka duduk-duduk sambil perhatiin matahari senja. Ada satu kalimat dari papa mu waktu itu yg masih mama ingat….”
“Apa itu ma?”
“Kamu boleh suka melihat mentari senja, karena itu memang indah. Tapi juga percayalah, bahwa mentari senja itu juga sedang melihat kearahmu, jadi berikan senyuman terbaikmu kepada mentari senja itu. Jangan sampai kalah indah dengannya.”
Air mata yang tadi batal keluar ketika Anissa tengah bersedih, kali ini memberontak dengan liar tanpa bisa Nissa membendungnya. Terasa asin di pinggir bibirnya yg tengah tersenyum lebar, selebar senyum idolanya dari kecil, Luffy.
Lama dia tidak bisa membalas ucapan mama nya. Pertahanan Nissa jebol mendengar kalimat penguatan dari mama nya. Hingga akhirnya Anissa memilih untuk mematikan teleponnya saat itu juga, memberikan kesempatan bagi air mata nya untuk berderai keluar bersamaan dengan segala keluh, kesal, iri, dan sejenisnya itu yg sempat mengeruhkan jalan menuju impiannya.
Perlahan Nissa mencoba untuk menulis pesan sms untuk mama nya, meminta maaf karena menutup telepon dan berterima kasih untuk sore ini. Mama nya pasti mengerti dan mendengar isak tangisnya tadi.
Tersenyum sambil masih berurai air mata, Nissa mencoba membaca tulisan ‘sent’ di ponselnya, hanya untuk memastikan pesannya terkirim.
Sunny itu, yg membawa jala besar berisi ikan, semakin menjauh dari pandangannya. Pun begitu dengan mentari senja yg kini mungkin sudah miring 30 derajat. Lebih merah dari sebelummnya. Lebih indah dari sebelumnya.
Anak kecil yg berlarian tadi pun sudah digandeng ibunya. Dua-duanya menangis. Satu nya menangis karena habis dipukul sekop plastik, satunya lagi menangis karena dijewer ibunya yg marah. Dua anak menangis di tepi dermaga sore ini, tiga jika Nissa juga masuk hitungan, karena sampai saat ini dia belum juga berhasil menghentikan aliran air matanya.
Saat itu, dan seterusnya. Nissa tidak ingin dan tidak bisa untuk tidak berjuang melawan ketika ada apapun yg membuatnya jatuh dan sedih. Karena dia ingin, saat dia kembali bertemu dengan mentari senja dan menatap kearahnya, Anissa ingin mentari senja itu juga mengagumi keindahan senyum yg dia miliki. Tidak kalah indahnya dari mentari senja. Dan selalu akan terulang di setiap harinya.
~ END ~
Author : @PradanaAnandya
Ingin cerpen kalian dipost disini?
Kirim email ke : armadajkt48fans@gmail.com
Subjcet : #JKT48fanfict

[FANFICT] My Heart

My Heart
Siang itu panas sekali,aku sambil berjalan untuk pulang kerumah,Beberapa kali aku mengelap keringat yang berada diwajahku,
   Aduh siang ini panas sekali ya,cepat turun hujan dong"ucap ku dalam hati"

aku pun mencari tempat istirahat Untuk menghilangkan rasa capek ku.




 saat aku sedang berjalan,pandanganku terpaku melihat gadis disebrang jalan Mata sayu,rambut berponi,yang membawa tas yang bertuliskan"I LOVE STICH" dengan susah payah aku mengeja tulisan yang berada di Bawah gambar kartunya.
   Ah, bahasa inggrisku payah. Nilaiku saja dibantu guru. Guru memang bisa membantu nilai, tapi mana bisa membantu aku kenalan dengan gadis itu. Kucoba mengumpulkan keberanian. Kusebrangi jalan dan mendekati gadis itu dengan teman-temannya.

 Hai,Boleh kenalan kaga"ucapku secara tiba-tiba"

Emang situ oke yah mau kenalan sama kita"ucap temanya sambil ngeledek"
Betul,tuh mau kenalan banget apa mau kenalan aja"sahut temanya sambil ikut meledek"
  Mereka pun langsung meninggalkan aku Tapi gadis itu sembat menoleh ke arahku dengan senyuman yang manisnya.
         Itu adalah moment yang cukup indah karena selama aku sekolah baru kali ini ada gadis manis yang menolehku walau hanya sekejap. Ya secara sekolahku isinya cowok semua. Sedangkang sekolah sebrangku isinya anak orang kaya semua. Ya gak semua juga sih, tapi rasa – rasanya sekolah kami terpisahkan oleh sebrang jalan itu membuat perbedaan kasta.
       Rasa penasaranku pun langsung Terjadi padaku,
Apa aku harus ke sekolahnya ya,masa iya ada cewek yang suka sama aku"ucap ku dalam Hati"

  Dengan keberanian aku pun nekat mendatangi dia di sekolah,Pada saat pulang sekolah aku menghampiri gadis Itu,
   kayaknya dia lagi sedih "pikir ku"
Hai kamu lagi sedih ya?" aku pun menghiburdia sambil menepuk pundaknya"
Nggak kok nggak ada apa-apa"ucap dia sambil menahan rasa sakit"
Wajah kamu kok Pucat sih,Kamu sakit"ucapku Dengan Khawatir"
Nggak papa kok aku hanya pusing aja"ucap dia dengan lemas"
Oh ya kenalkan aku Hari,kamu siapa"ucapku sambil mengajak dia bersalaman"
Aku Ayana"ucap dia sambil membalas salam aku"
oh ya kamu anak SMA sebrang iya,yang khusus orang kaya itu"ucapku sambil penasaran"
Iya,Tapi aku disana mendapat Beasiswa dari Sekolah sana"ucap dia sambil termenung"
Owh,Oh ya kamu pulang sekolah dijemput"tanyaku"
Nggak,emang kenapa?"tanya ayana dengan heran"
aku mau ngajakin kamu pulang bareng,kasihan kamu kan lagi sakit"Ajak ku"
baik emang rumah kamu dimana?"tanya ayana"
Rumah aku di dekat Jalan Jendral sudirma"tanyaku sambil senyum ke dia"
Owh,Jadi rumah kita dekat dong?"jawab ayana"
hehehe,iya jadi aku boleh dong kerumah kamu kapan-kapan?"Tanyaku sambil bercanda dengan ayana"
iya,nggak papa kok,setiap hari pun nggak papa"jawab ayana sambil membalas senyum dariku"
yaudah ayo kita Pulang aku mau ambil Motor aku dulu ya kamu tunggu disini"Pinta ku kepada ayana"
iya aku tunggu kamu disini"Jawab ayana sambil tersenyum".
    Aku pun segera mengambil Motor aku yang aku parkir disekolah,saat aku menjemput ayana Tiba-tiba aku melihat dia tergeletak di jalanan.
 Ay,kamu kenapa bangun dong ay"ucapku sambil khawatir dengan kesehatan dia"
              Aku pun langsung segera membawa ayana pergi kerumah sakit,walaupun aku baru kenal sama dia aku nggak akan membiarkan cinta pertama ku ini kenapa-kenapa,.
  Setelah sampai dirumah sakit Ayana pun dirawat secara intensif Di Ruang UGD rumah Sakit yang berada setempat..
SETELAh menunggu 30 menit,dokter pun keluar.
Gimana dok keadaan Ayana"ucapku sambil khawatir"
Dia menderita penyakit Tumor Otak ditambah dia sangat kecapek'an sehingga kondisinya melemah"Jawab dokter dengan memegang pundak ku"
Dia masih bisa sembuh nggak dok"Tanya ku dengan Khawatir"
Masih bisa kok,asalkan Dia tidak terlalu capek dan tidak mempikirkan hal-hal yang membuat dia sedih plus sedikt terapi,Insya allah dia bisa sembuh"jawab dokter"
Owh,Makasih ya dok"jawabku dengan senang hati mendengar kabar itu"
iya sama-sama,Oh ya kamu pacarnya ya?"jawab dokter sambil menggoda"
nggak kok dok,aku saja baru kenal sama dia"jawabku sambil tersenyum"
oh ya,kayaknya dia juga suka deh sama kamu,kalian terlihat cocok"jawab dokter sambil kerawa"
ah dokter bisa saja"jawabku dengan malu"
yaudah dokter mau menangani pasien yang lain dulu ya"jawab dokter"
iya dok makasih ya"jawabku sambil tersenyum"
  Teman-temanya yang baru mendengar kabar dariku pun langsung menjenguk ayana.
Hey,Boy mana ayana dan nama kau siapa?"tanya dia dengan sok gaul"
 Nama aku Hari,dia sedang istirahat"jawabku dengan kesal"
owh,nama aku Stella,dan ini adik aku Sonia,Salam kenal"jawab Stella dengan tersenyum"
iya salam kenal juga,ohya aku pulang dulu ya "jawabku sambil tersenyum"
iya hati-hati ya"jawab Stella dan Sonia Dengan tersenyum"
          akupun meninggalkan rumah sakit,Ke esokan harinya aku menjenguk ayana,"
kamu mau kemana aya kok beres-beres"tanyaku dengan heran"
aku udah boleh pulang oleh dokter"jawab ayana dengan senyum"
owh,kalau gitu akan aku ajak kamu ketempat yang sangat romantis"ajakku dengan membersihkan kotoran diwajahnya"
Emang kita mau kemana?"jawab Ayana dengan heran"
Ke hati aku aja mau kaga"gombalku"
ah kamu,baru kenal bisa aja ngegombal"jawab ayana sambil malu"
Tapi kamu suka kan sama aku"Goda ku sambil menggelitik badanya"
ah apaan sih,"jawab ayana"
yaudah ayo kita berangkat"ajakku dengan tersenyum"
ayo"jawab ayana"
              Sesampai di Pantai aku pun langsung mengajak ayana menaiki perahu.
Ini pantai yang sangat romantis loh,Sekarang kita naik perahu yuk"ajakku"
ayo"jawab ayana"
                
          ayana pun merasa senang karna baru pertama kali menaiki perahu,Dengan lucunya dia bertingkah laku seperti anak kecil yang sangat menggemaskan,Walaupun aku kaga berani mengungkapkan perasaanku aku akan selalu ada disamping kamu dan nggak akan membuat kamu sedih,Karna kau Love Is My Heart..

Ingin cerpen kalian dipost disini?
Kirim email ke : armadajkt48fans@gmail.com
Subjcet : #JKT48fanfict

[FANFICT] AKU TUNGGU KAMU DI KEABADIAN

AKU TUNGGU KAMU DI KEABADIAN One.. two.. three.. four..!!! Alarm Nathan berbunyi. Ia langsung berlari kearah kamar mandi. Seperti biasa, ia mengendarai mobilnya sendiri untuk berangkat ke sekolah. Nathan adalah seorang cowok yang sangat terkenal di sekolahnya. Ia siswa kelas 11 yang cukup pintar dan memiliki paras tampan akan tetapi memiliki sifat jahil. Ia disukai oleh banyak wanita. Ia juga mempunyai musuh bebuyutan sejak kelas 10 namanya Stella. Stella mulai bermusuhan dengan Nathan karena Nathan pernah memasukkan kodok kedalam tas Stella.

Suatu saat disekolah, tanpa sengaja ia menabrak Stella
 
’brukkkk’
“Aduh, kalo jalan pake mata dong!!” bentak Stella
“Eh buset galak amat, heh dimana mana jalan tu pake kaki bukan pake mata!!” sahut Nathan
 “Terserah!!” jawab Stella ketus sambil meninggalkan Nathan.

Nathan langsung menuju kedalam kelas.

Tiba di kelas “Ngapain lu pagi-pagi mukanya udah ditekuk? Berantem sama Stella lagi ya? Hahaha” ejek Samuel ke Nathan
“Iyee, pagi-pagi udah kena semprot gara-gara nggak sengaja nabrak dia” jelas Nathan
“Ati-ati lu keseringan berantem jadi suka sama Stella” jawab Samuel
“Gue? Naksir sama tuh cewek? Lu gila? Kapan lu liat kita berdua akur?” sahut Nathan.

Stella pun masuk kedalam kelas kebetulan Nathan dan Stella sekelas. Teman-teman mereka sudah hafal tempat duduk mereka tidak pernah berdekatan. Stella selalu duduk dibagian depan dan Nathan selalu duduk dibarisan ketiga. Dulu pernah mereka duduk berdekatan alhasil mereka terus bertengkar dan dihukum guru untuk hormat ketiang bendera sampai pelajaran pertama selesai.

Pada suatu hari sekolah mereka mengadakan camping untuk seluruh siswa kelas 11. Mereka menuju ke tempat camping dengan kendaraan bus, tempat duduk dibus diatur oleh guru. Sepertinya hari itu adalah hari kesialan untuk Nathan dan Stella karena mereka berdua duduk dibangku yang bersebrangan. Sepanjang perjalanan mereka berdua selalu membuang muka. Sampai tibanya di tempat camping seluruh murid mendirikan tenda. Dan ternyata tenda Nathan dan Stella bersebrangan lagi, mereka membujuk temannya agar mencari tempat lain untuk mendirikan tenda, akan tetapi teman mereka menolak dengan alasan ini adalah tempat yang cocok.

“Sam gue jadi males ikut kegiatan ini” kata Nathan ke Samuel
“Kenape bro? bukannya ini kegiatan yang elu tunggu-tunggu?” Tanya Samuel
“Iye sih, tapi kenapa tenda kita mesti bersebrangan sama tendanya cewek rese sih” jawab Nathan
“Cewek rese? Stella maksud lu?” Tanya Samuel lagi.
“Ya iya lah siapa lagi coba” balas Nathan
“Eh bro gua saranin deh lu jangan terlalu benci sama Stella, nanti lu jadi suka sama dia” kata Samuel
“Ah elu dari dulu cuma ngomongin gitu aja, nggaklah masak iya gue sama cewek kek gitu” jawab Nathan.

Karena hari sudah mulai malam mereka segera beristirahat dan melanjutkan kegiatan besok. Keesokan harinya, mereka melakukan kegiatan mencari jejak. Seluruh siswa berkumpul untuk pembagian kelompok dan ternyata Nathan satu kelompok dengan Stella.

“Pak bisa tuker kelompok nggak?” Tanya Nathan ke guru
“Tidak bisa!” jawab guru itu dengan tegas
“Sekarang semuanya menuju kelompok masing-masing” perintah guru pembimbing.
“Ah sial, kenapa sih mesti sama cewek itu lagi” gerutu Nathan dalam hati.

Kelompok Nathan adalah Stella, Samuel, dan Beby. Mereka mulai kegiatan mencari jejak, dan pergi kesungai. Saat perjalanan entah kenapa Samuel begitu asik sendiri dengan Beby tanpa memperdulikan Nathan dan Stella.

Tiba-tiba Stella menjerit lalu memeluk Nathan “Aaaaaaaa!!!”
“Ada apa?” Tanya Nathan panik.
Samuel dan Beby menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang “Ada apa Stell?” Tanya Beby panik
“Itu.. ular!!”, sambil menunjuk kearah pohon.

Nathan, Samuel dan Beby langsung melihat kearah pohon

“Heh, itu ranting bukan uler!!” Kata Nathan.
Stella pun melepaskan pelukannya. “Cieee Nathan sama Stella cieee” ejek Beby. Entah kenapa muka keduanya memerah.
“Ih kamu nyari kesempatan ya!!” kata Stella ke Nathan
“Siapa yang nyari kesempatan coba? Orang elu sendiri yang tiba-tiba meluk gua” sahut Nathan.
“Udah-udah jangan ribut mulu” kata Beby berusaha melerai.

Mereka semua melanjutkan perjalanan. Sesekali Nathan melirik Stella yang berjalan disampingnya. “Entah kenapa gue ngerasa ada yang beda sama dia, apa mungkin.. Ah mikir apa sih gue” kata Nathan dalam hati.
Tanpa sengaja saat Nathan melirik, Stella mengetahuinya
“Ngapain kamu lirik-lirik!!” kata Stella
“Eng..Enggaakkk” jawab Nathan. “Sam, kira-kira masih jauh nggak?” Tanya Nathan ke Samuel
“Enggak kok kira-kira masih 500 meter lagi” jawab Samuel.

Di tengah perjalanan mereka menemukan jalan menanjak dan lumayan licin. Saat melewati jalan ini Nathan membatu Stella.

“Eh, Sam tumben banget mereka akur” kata Beby ke Samuel dengan sedikit berbisik
“Iya ya.. tapi biarin aja deh. Yang penting nggak ngerepotin kita” jawab Samuel.
Setelah beberapa saat berjalan, “Akhirnya sampai juga disungai!!” kata Nathan dengan nada lega
“Wah bagus banget ya, airnya jernih udaranya sejuk!!” kata Beby kegirangan.

Mereka bertemu dengan teman-temannya lagi. Semua tampak senang bermain air, akan tetapi Stella memilih duduk di batu samping sungai daripada ikut bermain. Nathan melihat Stella dari kejauhan duduk sendiri, akhirnya Nathan menghampiri Stella

“Sendirian aja” kata Nathan ke Stella sambil mencipratkan air ke muka Stella
“Apa sih kamu!” jawab Stella sambil mengalihkan pandangannya
“Yee malah marah, eh disini itu buat seneng-seneng bukan buat marah-marah” kata Nathan dengan nada menggoda
“Iya.. iya..” jawab Stella pasrah.
“Kenapa lo nggak ikutan main?” Tanya Nathan
“Enggak, aku baru males main air. Kamu sendiri ngapain juga ikut kesini?” Stella berbalik tanya
“Nggak papa sih” jawab Nathan singkat “Eh, beneran lo nggak mau ikut main?” sambungnya
“Enggak, kalo kamu mau main ya udah sana” kata Stella
“Enggak juga, gue mau nemenin lo aja disini” jawab Nathan
“Tumben banget baik sama aku” balas Stella
“Capek tau berantem mulu sama lu” jawab Nathan.

Saat mereka berdua mengobrol Samuel melihatnya “Beby, lihat deh Nathan sama Stella”
“Tumben banget sih, ada apa ya sama mereka” jawab Beby
“Baru tobat kali, hahhaaha” balas Samuel dengan bercanda “Ya udahlah, ngapain ngurusin mereka, main lagi yuk” sambung Samuel
“Ayo” jawab Beby.

Waktu menjelang sore, mereka kembali ke tenda masing-masing untuk persiapan pulang besok pagi. Sebelum pulang mereka mengadakan acara api unggun, semua murid berkumpul dan bercanda. Semua menikmati keindahan malam itu.

“Kenapa acaranya cepet banget ya, bro” kata Nathan ke Samuel
“Dulu bilangnya males, sekarang bilangnya cepet. Labil banget sih lu” jawab Samuel “Bro, akhir-akhir ini lu nggak berantem lagi sama Stella lu suka ya sama dia? Haha” sambung Samuel sambil bercanda
“Gue juga nggak tau bro perasaan gue gimana sama dia” jawab Nathan singkat
“Kenapa nggak lu tembak aja si Stella bro? Secara elukan udah lama jomblo” saran Samuel
“Gue takut kalo gue ditolak” jawab Nathan
“Yaelah bro bro, kenapa mesti takut ditolak? Elukan belum nyoba” kata Samuel
“ Ntaran aja deh, Eh tumben lu ngomongnya bisa pinter gitu, emang lu udah punya pacar? HAHA” Tanya Nathan seperti meremehkan
“udahlah gue gitu” jawab Samuel dengan nada sombong
“Serius lu? Siape?” tanya Nathan lagi
“Beby, tadi disungai gue tembak dia. Eh langsung diterima hahaha” jawab Samuel bangga.
“Kasihan Beby punya pacar kayak singkong gini” balas Nathan
“Bangke lu” sahut Samuel dengan muka datar.

Hari semakin larut, acara api unggun juga sudah selesai. Semua murid kembali tidur untuk pulang besok pagi. Keesokan harinya semua pulang dengan menggunakan bus yang sama akan akan tetapi Stella tidak ikut dengan bus kelasnya. Saat perjalanan pulang Nathan mulai memikirkan perkataan sahabatnya tadi malam untuk segera menembak Stella,

“Ada benernya juga kata Samuel tadi malem, akhir-akhir ini kayaknya gue ngerasa ada yang beda sama Stella apa mungkin gue beneran suka ya sama dia” kata Nathan dalam hati.

Ketika bus sampai di sekolah semua murid bergegas untuk kembali kerumah masing-masing. Hari berganti hari, sudah satu minggu Nathan tidak bertengkar dengan Stella malah menjadi teman dekat.

“Sekarang gue liat, lu nggak berantem lagi sama Stella bro. Lu beneran suka sama Stella?” tanya Samuel
“Iya bro, besok gua mau nembak Stella, hehe” jawab Nathan
“Asikkkkkk, jangan lupa traktir gua yaa. Hahaha” kata Samuel
“Siaaaappppp. Hahaha” balas Nathan

Dan akhirnya pada keesokan harinya, Nathan mengajak Stella ke danau di halaman belakang sekolah. Danau tersebut adalah tempat favorit murid di sekolah Nathan dan Stella karena masih terlihat indah.

“Stella? Aku boleh ngomong sesuatu nggak?” Tanya Nathan
“Boleh, ngomong aja” jawab Stella
“Aku.. Aku suka sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku?” Nathan mengungkapkan isi hatinya.

Stella hanya diam dan menunduk seakan tidak percaya dengan perkataan Nathan dan akhirnya....

"Maaf aku nggak bisa, aku udah jadian sama Raka” jelas Stella.
Mendengar jawaban Stella, Nathan terlihat sangat kaget dan bertanya “Sama Ra.. Raka? Sejak Ka.. Kapan?”
“Sejak pulang dari camping seminggu yang lalu” tambah Stella
“Oh.. Ya..ya udah, a..aku ke kelas dulu ya” jawab Nathan lirih.

Nathan merasa hatinya benar benar kacau mulai dari saat itu. Dia lebih sering melamun seperti tidak memiliki semangat untuk hidup. Samuel bingung dengan sikap sahabatnya yang akhir-akhir ini menjadi pemurung

“Bro, la u kenapa akhir-akhir ini kayak orang kagak punya semangat hidup?” Tanya Samuel
“Semangat gue ilang” jawab Nathan datar
“Ilang kenape?” Tanya Samuel lagi
“Stella udah punya pacar bro!! lo tau kagak ini sakit sakit sakit!!” jawab Nathan dengan menunjuk hatinya
“Mungkin ini karma akibat dulu lu terlalu benci sama Stella. Tapi lu nggak bisa begini terus bro” Samuel mencoba memberi semangat kepada Nathan. “Eh bro, lu mimisan? Lu sakit ya?” tanya Samuel sedikit panik
“Gue nggak papa kok” jawab Nathan sambil mengusap hidungnya.

Nathan pun pergi meninggalkan Samuel. Ia menuju ke kamar mandi setelah itu pulang. Di jalan pulang Nathan mampir ke taman kota untuk sekedar mencari pencerahan. Saat Nathan berkeliling taman dia seperti melihat Stella duduk sendiri di taman. Meskipun hati nya masih hancur dia memberanikan diri mendekati Stella yang duduk sendiri.

“Stella?” sapa Nathan dengan lirih
“Eh Nathan” jawab Stella sambil mengusap air matanya
“Kamu nangis? Kenapa?” Tanya Nathan
“Raka selingkuh Nat” jelas Stella sambil kembali meneteskan air mata
“Udah kamu jangan nangis lagi, nanti cantiknya ilang loh” hibur Nathan sambil menghapus air mata Stella “Daripada sedih ikut aku aja yuk” sambung Nathan
“Kemana?” Tanya Stella
“Udah ikut aja” jawab Nathan sambil tersenyum lalu menggandeng tangan Stella.

Nathan mengajak Stella ke mall untuk menghilangkan rasa sedihnya. Mereka berdua bermain, nonton film, dan makan.

“Udah ilangkan sedihnya?” Tanya Nathan sambil tersenyum
“Udah, makasih ya Nat” jawab Stella membalas senyum. “Eh, pulang yuk udah malem nih” sambung Stella. Nathan pun mengiyakan ajakan Stella.

Sampai di depan rumah Stella.

“Makasih ya nat” kata Stella
“Sama-sama, sekarang kamu istirahat ya, udah nggak sedih lagikan? Aku langsung balik aja ya” jawab Nathan. Stella hanya melempar senyum.

Sesampainya dirumah Nathan.

“Darimana saja kamu?” tanya Orang tua Nathan dengan sedikit agak marah
“Habis main sama temen” jawab Nathan datar
“Kamu taukan kamu itu harus banyak istirahat!” Kata Orang tuanya
“Mah, aku tau aku sakit. Tapi aku juga butuh hiburan” kata Nathan sambil menuju ke kamar

Sifat orang tua Nathan menjadi lebih protective semenjak mereka mengetahui bahwa Nathan mengidap penyakit Leukimia. Mereka baru menyadarinya sekitar 1 minggu yang lalu. Semenjak tau hal itu juga Nathan sering murung ditaman belakang rumahnya. Dia tidak ingin teman-temannya mengetahui kalau sebenarnya dia sakit.

Keesokan harinya adalah hari minggu, Nathan memutuskan untuk pergi ke danau mencari ketenangan hati. Sesampainya di danau tanpa sengaja ia melihat Stella sedang di ganggu oleh Raka dan teman temannya, lalu Nathan menghampiri mereka.

“Sampai Stella lecet dikit aja, lu semua berhadapan sama gue” kata Nathan

Setelah mengetahui ada Nathan, Raka dan teman temannya langsung kabur mereka takut akan menjadi bulan bulanan Nathan.

“Kamu nggak papa?” tanya Nathan
“Aku nggak papa kok, kamu ngapain ke sini?” Stella berbalik tanya
“Jalan jalan aja, kamu sendiri ngapain ke sini?” jawab Nathan sambil berbalik tanya lagi
“Sama, ya udah kita kesitu yuk” kata Stella sambil menunjukkan samping danau.

Lalu mereka duduk disamping danau, suasana disekitar masih sepi. Mereka terdiam cukup lama, tidak mengobrol sama sekali.

“Aku nyesel banget dulu nggak nerima kamu Nat, seandainya kamu nembak aku sekarang pasti aku bakalan langsung nerima kamu nat” kata Stella dalam hati.
“Gue nggak mungkin nembak Stella lagi, gue nggak mau liat dia sedih nanti, tapi gue masih cinta sama dia” kata Nathan dalam hati juga.

Dan akhirnya Nathan mencoba mencairkan suasana.

“Stel, kamu udah sarapan?” tanya Nathan
“Belum, kamu?” jawab Stella berbalik tanya
“Belum juga, yaudah kita sarapan dulu yuk” ajak Nathan
“Ya udah, ayo” jawab Stella

Nathan mengajak Stella untuk makan pagi. Walaupun hanya di warung pinggir jalan akan tetapi masakannya bisa menyaingi restoran mahal.

“Udah kenyang kan?” tanya Nathan
“Udah” jawab Stella singkat sambil tersenyum
“Sekarang aku anter kamu pulang ya” kata Nathan

Stella pun mengiyakannya ajakan Nathan. Semenjak hari itu Nathan dan Stella semakin bertambah dekat, lebih dekat dari sebelumnya. 3 bulan berlalu, selama itu Nathan berjuang bertahan dari penyakitnya. Walaupun beberapa hari Nathan sempat tidak masuk sekolah tanpa alasan. Nathan merasa penyakitnya bertambah parah seiring bergantinya hari.

Suatu hari, setelah pulang sekolah, Nathan pergi ke danau walaupun cuaca mendung dan duduk disamping danau belakang sekolah, Stella melihat Nathan sendiri lalu menghampirinya.

“Hai nat, ngapain sendirian disini?” tanya Stella sambil duduk di sebelah Nathan
“Eh kamu, nggak ngapa-ngapain sih” Jawab Nathan kemudian mereka terdiam sejenak
“Nat, kamu masih inget nggak, ditempat ini kamu pernah bilang kalo kamu mau jadi pacar aku, tapi aku tolak gara-gara aku udah punya pacar” kata Stella sambil tersenyum kecil melihat danau
Nathan masih terdiam, lalu …“Stel, sebenernya aku.. aku udah punya pacar” kata Nathan

Mendengar perkataan Nathan, Stella sangat terkejut dan meneteskan air mata. Tanpa berkata lagi Stella langsung berlari meninggalkan Nathan. Dia sangat sedih dan merasa kecewa.

“Jadi arti perhatian kamu selama ini apa Nat” Stella bertanya tanya dalam hati. Air matanya terus mengalir.

“Stella pasti marah sama gue” kata Nathan dalam hati.

                Akhirnya hujan pun turun, Nathan yang duduk di pinggir danau masih terdiam. Sampai akhirnya dia berdiri dan menuju mobilnya. Lalu pulang.

Sesampainya dirumah.....

“Nathan muka kamu pucat sekali” kata ibunya panik.
“Aku nggak apa-apa kok mah” jawab Nathan.

Baru beberapa langkah melewati ibunya dia jatuh pingsan. Orang tuanya langsung membawanya ke rumah sakit.

Setelah hari itu  Nathan menghilang tanpa kabar, Stella memang marah tapi dia khawatir dengan keadaan Nathan. 2 hari Nathan tidak sadarkan diri dan dirawat di rumah sakit. Akhirnya orang tua Nathan memutuskan untuk mengabari keadaan Nathan kepada Samuel. Samuel sangat terkejut mengetahui keadaan sahabatnya seperti itu, dia tidak menyangka sama sekali jika Nathan mengidap penyakit yang sudah sangat parah. Setelah Nathan sadarkan diri orang tuanya langsung memberitahu Samuel. Lalu Samuel bergegas pergi kerumah sakit.

“Bro, gimana keadaan lu?” tanya Samuel
“Kok lu bisa tau gue ada disini?” Nathan berbalik tanya
“Nyokap lu ngasih tau gua” jawab Samuel
“Tapi lu nggak ngasih tau Stella kan?” tanya Nathan lagi
“Kagak, kenapa sih lu nggak pernah bilang kalo lu itu sebenernya sakit?” tanya Samuel

Namun Nathan hanya terdiam. Lalu mengalihkan topik pembicaraan.

“Stella gimana bro di sekolah?” tanya Nathan
“Dia jadi pendiem bro, semenjak nggak ada lu. Tapi anehnya dia nggak nanyain lu ke gua” jelas Samuel heran
“Mungkin dia marah sama gue” jawab Nathan
“Marah kenapa?” tanya Samuel
“Waktu terakhir gua masuk sekolah, gue bilang ke dia kalo gue udah punya pacar” jelas Nathan
“Apa? Kenapa lu bilang gitu?” tanya Samuel sedikit kaget
“Gue nggak mau liat dia sedih bro, lebih baik kalo liat dia marah daripada liat dia sedih gara-gara tau keadaan gue kayak gini” jawab Nathan
“Lo yang sabar ya bro” kata Samuel.
“Eh, bro tolong ambilin kertas sama bolpoin diatas kulkas itu” pinta Nathan

                Samuel mengambilkannya. Nathan langsung menuliskan sesuatu dikertas itu. Tiba-tiba….

“Bro lu mimisan lagi! Gua panggilin dokter ya” kata Samuel
“Eh tunggu bro, tolong kasihin ini ke Stella kalo gue udah nggak ada” pinta Nathan lagi
“Ngomong apa sih lu! Lu pasti kuat!” tanpa basa basi lagi Samuel meninggalkan Nathan dan memanggil dokter.

                Saat dokter tiba di ruang dimana Nathan dirawat, Nathan tidak sadarkan diri. Satu jam Samuel dan Orang tua Nathan menunggu, dan akhirnya dokter pun keluar.

“Dia kritis” jelas dokter dengan nada pasrah

                Orang tua Nathan menangis mengetahui anak mereka sedang kritis. Samuel merasa Stella harus mengetahui keadaan Nathan saat ini.

“Stel, lu buruan ke rumah sakit Harapan di kamar nomor 48, kalo lu nggak dateng,mungkin lu nyesel” Samuel mengirim pesan sms.

                Setelah membaca sms dari Samuel, Stella langsung berangkat kerumah sakit. Sesampainya dirumah sakit ia menuju ke kamar 48. Di depan kamar terlihat Samuel.

“Ngapain sih kamu nyuruh aku dateng kesini?” tanya Stella ke Samuel
“Liat tuh” jawab Samuel dambil memberi kode untuk melihat jendela kamar.
“Nathannn” kata Stella kaget. “Kenapa dia bisa kayak gitu?” tanya Stella mulai panik
“Dia…dia sakit Leukimia” jelas Samuel sambil menundukkan kepala.
“Apa?!” Stella meneteskan air mata “Kenapa sih kamu nggak pernah ngasih tau soal ini?” tanya Stella sambil menangis
“Nathan nggak mau lu tau kalo dia sakit leukimia” jawab Samuel

                Air mata Stella kembali menetes mendengar penjelasan dari Samuel. Stella seakan masih tidak percaya mengetahui keadaan Nathan.

“Oh iya, dia sebenernya bohong kalo dia udah punya pacar, katanya dia lebih milih liat lu marah daripada lu sedih tau kondisi Nathan yang kayak gitu” tambah Samuel. Air mata Stella semakin menjadi-jadi.

                Sementara itu di dalam kamar rawat Nathan kedua orang tuanya menangis. Dan berharap agar Nathan memiliki umur yang panjang. Stella dan Samuel lalu masuk ke dalam kamar rawat Nathan. Beberapa jam Stella, Samuel dan kedua orang tua Nathan menunggu Nathan sadar dan akhirnya Nathan pun sadar. Orang tuanya pun langsung bergegas memanggil dokter.

“Pah, nggak usah panggil dokter” pinta Nathan dengan sangat lirih. Ayahnya pun tidak jadi memanggil dokter.
“Stella, kamu kok bisa ada disini?” tanya Nathan.
“Kamu kenapa sih nggak pernah cerita ke aku kalo kamu sakit?” Stella berbalik tanya dan menangis
Nathan hanya tersenyum “Kamu nggak boleh nangis, aku nggak kenapa-kenapa kok” kata Nathan.
“Mah, Pah. Maafin Nathan selama ini Nathan sering ngrepotin mama sama papa” kata Nathan ke Orang tua nya. Orang tua Nathan menangis dan terus menangis
“Sam gue juga minta maaf sama lu” kata Nathan ke Samuel. Samuel tidak menjawab dan berusaha menahan tangis
“Stella, aku minta maaf ya, sebenernya aku masih sayang sama kamu” kata Nathan ke Stella dengan tersenyum.
“Aku juga” jawab Stella sambil menangis

                Perlahan-lahan mata Nathan terpenjam sampai akhirnya dia memejamkan mata untuk selamanya. Seisi ruangan sangat terpukul mengetahui Nathan sudah tiada. Stella tidak berhenti-berhentinya menangis.

“Kenapa kamu ninggalin aku!” kata Stella kepada Nathan sambil menangis dengan derasnya.
“Udah Stel” Samuel mencoba menenangkan Stella.

                Keesokan harinya upacara pemakaman Nathan. Stella masih terlihat sangat terpukul melihat laki-laki yang ia cintai pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

“Stella, kemarin Nathan titip ini buat lu” kata Samuel

Stella membuka surat yang diberikan Nathan untuk dirinya. Ternyata isi surat itu adalah

“ AKU TUNGGU KAMU DI KEABADIAN STELLA :) ”

Tangisan Stella semakin menjadi-jadi dan akhirnya Stella mencoba mengikhlaskan kepergian Nathan.

---TAMAT---